Nusawarta.id – Banjarmasin. Tragedi Jumat Kelabu di Kota Banjarmasin yang terjadi pada 27 Mei 1997 merupakan salah satu peristiwa kelam dalam sejarah perpolitikan di Indonesia. Tragedi yang bermula dari kampanye salah satu partai politik menyebabkan tewasnya lebih dari seratus orang, serta merusak bangunan dan fasilitas umum. Kejadian itu tentunya meninggalkan trauma dan luka batin bagi masyarakat Kalsel.
Dalam rangka memperingati sejarah 27 tahun yang lalu, ratusan mahasiswa gabungan berbagai universitas di Kota Banjarmasin melakukan aksi simbolik pada Rabu (22/05/2024). Para mahasiswa tersebut mengawali kegiatan dari Taman Kamboja, kemudian melakukan Long March menuju Simpang Empat Kantor Pos Banjarmasin Tengah.
Berbagai orasi pun terlontar oleh para perwakilan BEM. Ada yang mengingatkan masyarakat terhadap tragedi Jumat Kelabu akibat dari sebagian masyarakat yang terlalu fanatik terhadap politik. Ada pula mahasiswa yang mengingatkan agar menjalankan pesta demokrasi dengan aman dan damai. Jangan ada lagi politik ugal-ugalan yang dapat memecah belah masyarakat Banjarmasin.
“Kami ingin mengajak masyarakat berkomitmen bahwa kita akan menjadikan politik yang sehat yang damai, apalagi mengingat sebentar lagi Pilkada serentak akan berlangsung di Kalsel. Mari kita sama-sama mengawasi menjaga ketertiban menjaga kedamaian menjaga persatuan, agar tidak terjadi lagi hal seperti itu, yang dipicu karena fanatisme terhadap politik,” ungkap perwakilan BEM.
Beberapa elemen BEM kampus yang terlihat antara lain dari Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, Universitas Islam Negeri Antasari, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Banjarmasin. (Arm/Red)