Nusawarta.id – Bondowoso. Menyongsong pemilihan kepala daerah yang semakin dekat, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bondowoso menggelar diskusi publik yang menghadirkan bakal calon bupati Bondowoso. Acara yang berlangsung di Aula Disparpora Bondowoso, Ahad (28/7/2024). Diskusi ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, akademisi, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat.
Ikrom Suharyadi, Ketua Umum HMI cabang Bondowoso-Situbondo, membuka acara dengan menekankan pentingnya memiliki pemimpin yang visioner dan mampu menjalin sinergi antara eksekutif dan legislatif.
“Pemimpin ideal adalah mereka yang mampu melihat peluang dan ancaman, serta menjadi problem solver dan solidarity maker,” ujar Ikrom.
Diskusi ini mengundang beberapa bakal calon bupati untuk memaparkan ide dan gagasan mereka. Meski banyak yang diundang, hanya tiga bakal calon yang hadir, yakni H. Fauzi Cahyo Purnomo, Bambang Soekwanto, dan Adi Krisna. Mereka diberi kesempatan untuk mempresentasikan program kerja yang diusung demi kemajuan Bondowoso.
H. Fauzi Cahyo Purnomo memulai presentasi dengan memaparkan rencana strategisnya untuk pembangunan infrastruktur yang inklusif. Ia berjanji akan meningkatkan kualitas jalan dan fasilitas umum guna membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Infrastruktur yang baik adalah kunci kemajuan Bondowoso,” katanya.
Bambang Soekwanto fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. Ia mengusulkan program beasiswa bagi siswa berprestasi dan peningkatan layanan kesehatan di daerah terpencil. “Pendidikan dan kesehatan adalah fondasi utama untuk masa depan Bondowoso yang lebih baik,” ujar Bambang.
Adi Krisna menekankan pemberdayaan ekonomi lokal, terutama di sektor pertanian. Ia menggarisbawahi pentingnya memaksimalkan potensi pertanian Bondowoso melalui program-program yang meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. “Pertanian adalah tulang punggung ekonomi Bondowoso yang harus diberdayakan,” jelas Adi.
Diskusi ini berlangsung interaktif dengan para narasumber yang menjawab berbagai pertanyaan dari peserta terkait isu-isu krusial lainnya seperti pengelolaan lingkungan, pemberdayaan UMKM, dan peningkatan pariwisata lokal. Para peserta tampak antusias dan berharap diskusi seperti ini dapat terus diadakan untuk memberikan informasi yang komprehensif mengenai calon pemimpin mereka.
Acara ini mencerminkan komitmen HMI dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi dan menciptakan ruang dialog yang konstruktif. Dengan adanya diskusi publik ini, diharapkan masyarakat Bondowoso dapat memilih pemimpin dengan bijak berdasarkan visi dan misi yang telah dipaparkan oleh para bakal calon bupati. (San/Red)