Nusawarta.id-Pontianak. Penjabat atau Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson sudah menetapkan besaran Upah Minimum Kabupaten dan Kota (UMK) bagi pekerja untuk diberlakukan di tahun 2024.
Berdasarkan pantauan di Kantor Gubernur Kalimantan Barat pada hari senin (05/02/2024), Upah minimum kabupaten dan kota wilayah Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024 untuk masa kerja 1 tahun sudah diputuskan Pj Gubernur Harisson.
Provinsi Kalimantan Barat terdiri dari 14 kabupaten dan kota, dengan rincian 2 kota dan 12 kabupaten. Masing-masing kabupaten dan kota sudah menerima Keputusan Gubernur Kalimantan Barat mengenai penetapan upah minimum tahun 2024.
Berikut upah minimum kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Barat sesuai ketetapan Pj Gubernur Harisson.
1. Kota Pontianak: Rp2.840.206 (Keputusan Gubernur Kalimantan Barat nomor 1877/NAKERTRAN/2023)
2. Kota Singkawang: Rp2.886.916 (Keputusan Gubernur Kalimantan Barat nomor 1871/NAKERTRAN/2023)
3. Kabupaten Sintang: Rp2.854.277 (Keputusan Gubernur Kalimantan Barat nomor 1875/NAKERTRAN/2023)
4. Kabupaten Sanggau: Rp2.789.563 (Keputusan Gubernur Kalimantan Barat nomor 1873/NAKERTRAN/2023)
5. Kabupaten Sambas: Rp2.831.473 (Keputusan Gubernur Kalimantan Barat nomor 1876/NAKERTRAN/2023)
6. Kabupaten Melawi: Rp2.773.438 (Keputusan Gubernur Kalimantan Barat nomor 1878/NAKERTRAN/2023)
7. Kabupaten Landak: Rp2.868.456 (Keputusan Gubernur Kalimantan Barat nomor 1870/NAKERTRAN/2023)
8. Kabupaten Ketapang: Rp3.188.983,34 (Keputusan Gubernur Kalimantan Barat nomor 1879/NAKERTRAN/2023)
9. Kabupaten Kayong Utara: Rp3.024.184 (Keputusan Gubernur Kalimantan Barat nomor 1872/NAKERTRAN/2023)
10. Kabupaten Kapuas Hulu: Rp2.746.009,44 (Keputusan Gubernur Kalimantan Barat nomor 1869/NAKERTRAN/2023)
11. Kabupaten Bengkayang: Rp2.875.361 (Keputusan Gubernur Kalimantan Barat nomor 1880/NAKERTRAN/2023)
12. Kabupaten Kubu Raya: Rp2.702.616 (UMP Kalimantan Barat)
13. Kabupaten Sekadau: Rp2.702.616 (UMP Kalimantan Barat)
14. Kabupaten Mempawah: Rp2.702.616 (UMP Kalimantan Barat).
Kabupaten Ketapang menjadi penerima upah terbesar di Kalimantan Barat.
Bagi pekerja yang bekerja 40 jam seminggu, atau pekerja yang bekerja 7 jam sehari per 6 hari dalam seminggu, atau bagi pekerja yang bekerja 8 jam sehari per 5 hari dalam seminggu berhak menerima upah minimum tersebut.
Pj Gubernur Kalbar menekankan bahwa ketetapan UMK tahun 2024 ini harap dipatuhi oleh seluruh perusahaan yang berada di wilayah Provinsi Kalbar. (Mr/red)