Nusawarta.id – Balikpapan. Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Satpol PP akan menelusuri maraknya Anak Jalanan (Anjal) di Kota Balikpapan. Fenomena ini terlihat dari banyaknya anak kecil yang menjual tisu atau menjajakan makanan di jalan raya.
Maraknya Anjal di Kota Balikpapan ini sudah masuk dalam kategori eksploitasi anak di bawah umur. Bahkan, Anjal semakin banyak berkeliaran selama Bulan Suci Ramadan.
“Seharusnya anak di bawah umur tidak diperbolehkan untuk diberdayakan menjadi pekerja,” ujar Kepala Satpol PP Kota Balikpapan Boedi Liliono, yang ditemui saat Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Ramadhan, Pasar Baru Balikpapan belum lama tadi.
Boedi menekankan bahwa keberadaan Anjal ini menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kota Balikpapan. Satpol PP Kota Balikpapan beserta Stakholder lain akan melakukan langkah khusus dan konkrit dalam penanggulangan dan penertiban Anjal di wilayah Balikpapan.
“Jadi itu hanya modus agar masyarakat merasa iba, sehingga pelakunya bisa memperoleh THR (sumbangan dari masyarakat),” ulasnya.
Boedi mengatakan, proses penertiban akan terus dilanjutkan. Para pelaku yang terjaring akan diamankan dan diserahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan untuk diberikan pembinaan, agar tidak mengulangi perbuatannya.
“Jadi kalau sudah ditertibkan, selanjutnya kami serahkan kepada Dinsos yang memang bertugas memberikan pembinaan. Termasuk anak gelandangan,” pungkasnya. (Van/Red)