Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Petakan 500 Ribu Hektare untuk Program Cetak Sawah Rakyat di Kalimantan Selatan

  • Bagikan

Nusawarta.id – Banjarbaru. Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, memimpin Rapat Koordinasi di Banjarbaru terkait program cetak sawah rakyat di Kalimantan Selatan.

Dalam rapat tersebut, Andi Amran mengumumkan pemetaan 500 ribu hektare lahan potensial untuk dijadikan sawah rakyat, sebagai bagian dari upaya swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

Program ini bertujuan untuk melibatkan petani lokal, kaum muda, hingga generasi milenial dalam pengembangan lahan pertanian. Menurut Andi Amran, target nasional adalah mencetak tiga juta hektare sawah dalam jangka waktu empat tahun, dengan harapan tiap tahun dapat terealisasi satu juta hektare.

“Presiden menargetkan swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya, dan kami berupaya agar target tersebut bisa tercapai lebih cepat dari empat tahun,” ujar Andi Amran.

Kalimantan Selatan Siap Jadi Pusat Ketahanan Pangan

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian menyoroti potensi besar Kalimantan Selatan dalam mendukung swasembada pangan berkat sumber daya alam dan ketersediaan lahan yang melimpah.

“Dengan realisasi 500 ribu hektare lahan cetak sawah di Kalimantan Selatan, kita dapat menyelesaikan permasalahan pangan nasional, bahkan menjadikan daerah lain sebagai cadangan,” jelasnya.

Andi Amran meminta agar proses kontrak pelaksanaan program dapat diselesaikan dalam satu hingga tiga hari ke depan. “Dengan pengalaman yang kami miliki dalam mencapai swasembada pangan sebelumnya, kami yakin target satu juta hektare dalam setahun bisa tercapai, atau paling tidak 750 ribu hektare,” tambahnya optimis.

Dukungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman, turut menjelaskan tahapan program cetak sawah yang akan dilakukan bertahap: 150 ribu hektare pada tahun pertama, disusul jumlah yang sama di tahun kedua dan ketiga, serta tambahan 50 ribu hektare pada tahun terakhir.

Baca Juga  Kehadiran Mengejutkan! Paman Birin Pimpin Apel di Tengah Isu Hukum, ASN Banua Sambut Haru

“Apabila dalam satu tahun bisa mencapai 150 ribu hektare, kami bahkan bisa menambah hingga 200 ribu hektare,” ungkap Syamsir.

Walaupun Kalimantan Selatan saat ini surplus dalam ketahanan pangan, Syamsir menegaskan bahwa pihaknya siap berkolaborasi untuk mensukseskan program cetak sawah rakyat demi kepentingan nasional. “Pemprov Kalsel siap bekerja sama dengan kabupaten/kota untuk memastikan kesejahteraan rakyat dan kemajuan sektor pertanian di daerah,” ujarnya.

Syamsir juga mengajak para kontraktor dan masyarakat yang memiliki lahan untuk ikut serta dalam program cetak sawah rakyat ini dengan perhitungan bagi hasil 70:30. “Semua pihak yang ingin berkontribusi, baik kontraktor maupun pemilik lahan, dipersilakan datang ke kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel untuk berkolaborasi,” ajaknya.

Dengan adanya program ini, diharapkan Kalimantan Selatan dapat semakin berperan sebagai lumbung pangan nasional yang berkelanjutan, sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya daerah. (Akb/Red)

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *