Nusawarta.id – Jakarta. Seorang pemuda di Jakarta Utara (Jakut) dinyatakan meninggal dunia usai bersimbah darah akibat luka bacok yang diterimanya dari seorang penjual kue keliling.
Kejadian pembacokan tersebut terjadi sekitar pukul 16.55 WIB tepat di persimpangam Jalan Bak Air Raya dan Jalan Samudra, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (24/3/2024).
Sesaat setelah kejadian, lokasi pembacokan sempat heboh karna korban berinisial AS (26) tergeletak di jalan sambil bersimbah darah.
Melihat korban tak berdaya, warga setempat bergegas membawa AS ke RS Sukmul menggunakan sepeda motor lalu kemudian dirujuk ke RSUD Kota Jakarta Utara. Sayangnya setelah tindakan medis tim dokter, nyawa AS tidak dapat tertolong.
Mengetahui kejadian itu, Kepolisian setempat segera ke TKP dan melakukan serangkaian tindakan.
“Ini bukan aksi tawuran,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Senin (25/3/2024).
Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan seorang pemuda yang diduga pelaku berinisial BR (27) pada Minggu malam (24/3) sekitar pukul 22.00 WIB.
Berdasarkan keterangan BR, Kapolres Jakut Gidion mengatakan pemuda tersebut merupakan seorang penjual kue kelililing di sekitar RW 14 Kampung Bahari Tanjung Priok.
Ia menyebutkan pembacokan dilatarbelakangi BR yang saat itu berkeliling menjual kue sakit hati atas ejekan korban AS dengan kata-kata “masa abang-abangan jual kue, mending jual sabu aja”.
“Pelaku tersinggung, kemudian pulang dan mengaku masih terbayang kata-kata dari korban. Sekitar pukul 16.45 WIB, pelaku keluar membawa sebilah celurit dengan mengendarai motor dan membonceng abangnya,” ujarnya.
Sesampainya di perempatan sekitar TKP, BR melihat AS lalu seketika membacok leher korban di bagian kanan. Setelah melakukan aksinya, BR kemudian lari menuju Jalan Bak Air.
Menindaklanjuti kasus ini, Kasat Reskrim Polres Metro Jakut Kompol Hady Saputra Siagian mengatakan pelaku sudah ditangkap dan sedang dilakukan penyidikan.
“Kami sedang mengumpulkan semua barang bukti dari kejadian tersebut untuk bahan penyidikan,” kata Hady. (Rh/Red)