Nusawarta.id – Jakarta. Dalam momen penuh haru dan apresiasi, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kenaikan gaji dan tunjangan bagi guru di seluruh Indonesia. Pengumuman ini disampaikan dalam peringatan Hari Guru Nasional 2024 yang berlangsung di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/11). Dalam pidatonya, Presiden Prabowo meneteskan air mata saat menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas pengabdian para guru yang telah berjasa membangun masa depan bangsa.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa kenaikan gaji ini merupakan bagian dari amanat konstitusi. Kebijakan tersebut didasarkan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menegaskan hak guru untuk mendapatkan penghasilan layak serta pengembangan profesi. Selain itu, kebijakan ini juga merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Beban Kerja Guru, yang mendorong efisiensi tugas administratif agar guru lebih fokus dalam kegiatan pengajaran.
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa kesejahteraan guru adalah kunci utama peningkatan mutu pendidikan nasional. Tanpa dedikasi guru, terutama mereka yang mengabdi di daerah terpencil dengan segala keterbatasan, sulit bagi Indonesia untuk membangun generasi muda yang unggul dan kompetitif. Dengan suara bergetar, Presiden menegaskan bahwa penghormatan kepada guru adalah investasi jangka panjang bagi bangsa.
Kebijakan ini mencakup kenaikan gaji dan tunjangan bagi guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN. Pemerintah juga memberikan perhatian pada sertifikasi guru, dengan peningkatan jumlah tenaga pendidik yang tersertifikasi di tahun mendatang. Selain itu, program beasiswa pendidikan disiapkan bagi guru yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, guna meningkatkan kualitas pengajaran di berbagai tingkatan.
Presiden Prabowo juga mengumumkan bahwa anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan guru telah ditingkatkan secara signifikan. Ia menyebut bahwa guru ASN akan mendapatkan tambahan kesejahteraan setara gaji pokok, sementara guru non-ASN yang telah bersertifikasi akan menerima tunjangan profesi yang lebih baik. Pemerintah juga memastikan bahwa akses terhadap program pelatihan dan sertifikasi menjadi lebih inklusif, guna mendorong profesionalisme tenaga pendidik di seluruh wilayah Indonesia.
Di tengah suasana penuh semangat, Presiden tak kuasa menahan air mata saat mengenang perjuangan para guru. Ia menceritakan bagaimana dirinya terinspirasi oleh pengabdian tulus mereka, yang sering kali bekerja dalam keterbatasan namun tetap memprioritaskan masa depan generasi muda.
Selain kenaikan gaji, pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas pendidikan di berbagai wilayah. Perbaikan ruang kelas, penyediaan laboratorium, hingga pembangunan perpustakaan menjadi fokus utama dalam kebijakan ini. Pemerintah juga berupaya meringankan beban administratif guru, sehingga mereka dapat lebih banyak menghabiskan waktu untuk berinteraksi dengan siswa di ruang kelas.
Pidato Presiden diakhiri dengan ajakan bagi seluruh guru untuk terus menjaga semangat pengabdian. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus berdiri di sisi mereka, memberikan dukungan penuh untuk memastikan pendidikan Indonesia semakin maju.
Kebijakan ini disambut baik oleh berbagai kalangan, mulai dari organisasi pendidikan hingga pemerhati kebijakan publik. Banyak pihak menilai bahwa langkah ini tidak hanya memperbaiki kesejahteraan guru, tetapi juga menjadi dasar bagi perbaikan sistem pendidikan nasional secara keseluruhan.
Presiden Prabowo menyatakan bahwa kenaikan gaji dan tunjangan ini adalah bentuk apresiasi nyata pemerintah terhadap jasa para guru. “Apa yang kita lakukan hari ini adalah bukti kecil dari rasa terima kasih kami kepada pahlawan tanpa tanda jasa. Guru adalah cahaya yang menerangi masa depan bangsa,” tutupnya penuh emosional. (San/Red)