Nusawarta.id – Balikpapan. Proyek Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal merupakan salah satu program penanggulangan banjir jangka panjang di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Namun proyek yang harusnya selesai di tahun 2023 tersebut masih belum tuntas, sehingga menuai kritikan dari masyarakat.
Meskipun menimbulkan polemik di tengah masyarakat, namun hal tersebut bukanlah masalah bagi Walikota Balikpapan, H Rahmad Mas’ud. Pernyataan ini disampaikan ketika ditemui di kantornya pada hari Selasa (09/01/2024).
“Saya rasa bangat bagus masyarakat menyampaikan kritikan sebagai haknya. Justru kritikan ini semakin membuat kami bersemangat dalam membangun kota Balikpapan” ucap H Rahmad.
Menurut Walikota Balikpapan, kritikan ini akan menjadi evaluasi bagi kami, untuk segera menyelesaikan proyek DAS Ampal, yang memiliki fungsi besar dalam penanganan masalah banjir yang ada di kota Balikpapan.
“Pembangunan DAS Ampal ini terus berlanjut semata-mata demi kebaikan Kota Balikpapan ke depannya, serta demi kenyamanan masyarakat,”pungkas Walikota.
Sebagaimana diketahui, proyek pengendalian banjir tersebut menjadi salah satu program prioritas yang kerap menjadi sorotan masyarakat Kota Balikpapan. PT Fahreza Duta Perkasa selaku kontraktor tidak bisa memenuhi tenggat waktu, hingga akhirnya mendapat perpanjangan selama 50 hari hingga 19 Februari 2024.
Proyek DAS Ampal yang baru selesai pengerjaan sekitar 80,86% saja. Beberapa proyek terkait yang sudah berlangsung, antara lain pembangunan saluran drainase Ruhui Rahayu dan di jalan MT Haryono.
Menurut salah satu warga Balikpapan, Andis, mengakui proyek DAS Ampal ini memang banyak mendapat kritik karena pengerjaannya molor. “Tetapi saya rasa kita mesti selalu mendukung apa yang pemerintah kota Balikpapan kerjakan. Saya masih percaya pembangunan tersebut semuanya demi kemaslahatan masyarakat agar terhindar dari masalah banjir.” Jelas Andis. (Van/Red)