Nusawarta.id- Pontianak. Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Regional Kalimantan sudah selesai melakukan kegiatan Rapat Kerja (Raker) mulai tanggal 6 hingga 8 Desember 2023 di hotel Mercure Pontianak.
Pada raker tahun ini mengangkat isu “ketahanan iklim dalam masa depan iklim global”.
Bergabung dalam Pemerintah kota se-Kalimantan Komisariat Wilayah (Komwil) V berjumlah 9 Kota. Selain Pemerintah Kota Pontianak selaku tuan rumah, hadir pula Pemerintah Kota Bontang, Singkawang, Palangkaraya, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Tarakan dan Banjarbaru.
Kegiatan yang dibuka oleh Pj. Gubernur Harisson dalam sambutannya menyampaikan, “pentingnya menekankan pengurangan dampak perubahan iklim untuk menjaga keberlangsungan hidup masyarakat”.
“Sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan, ekonomi, dan penanggulangan bencana di wilayah tersebut,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya dukungan dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur serta dampaknya terhadap provinsi-provinsi lain di Kalimantan.
Rapat Apeksi yang dilaksakan di Pontianak ini telah menghasilkan delapan rekomendasi penting. Berikut ini delapan rekomendasi hasil Rapat Kerja Komwil V Apeksi Regional Kalimantan:
1. Mendorong terwujudnya percepatan transportasi darat dan udara di jalur sembilan kota di Kalimantan. Selain itu, mendorong Pemerintah Pusat, khususnya Menteri Perhubungan RI, agar membuka rute penerbangan antar kota di Kalimantan.
2. Mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi untuk menghasilkan rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang rasional, terukur, dan dapat diwujudkan.
3. Mendorong pembangunan berketahanan iklim di Indonesia dengan menitikberatkan pada penguatan ketahanan infrastruktur, teknologi, tata kelola pendanaan, dan peningkatan kapasitas dari seluruh daerah.
4. Mewujudkan peningkatan resiliensi terhadap perubahan iklim yang memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kapasitas dalam menyongsong Indonesia emas 2045.
5. Terus memperkuat basis pengetahuan melalui pengembangan kegiatan riset teknologi dan informasi terkait perubahan iklim serta dampaknya terhadap berbagai kebijakan.
6. Mendorong ketahanan terhadap bencana dan perubahan iklim, mencakup penguatan pangan, ketahanan air, energi, sektor kelautan, dan pesisir, serta transformasi kesehatan.
7. Mendorong pemimpin pusat dan daerah untuk selalu fokus pada ketahanan iklim melalui sosialisasi, pewarisan nilai-nilai, dan penyadaran bersama untuk menjaga kekuatan negara terhadap perubahan cuaca.
8. Tantangan kolaborasi dan upaya melegalkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada golongan ke-13 yang berkaitan dengan penanganan perubahan iklim.
Selain itu, terdapat rekomendasi khusus untuk anggota Raker Komisariat Wilayah V Apeksi Regional Kalimantan adalah membuat kajian terkait usaha patungan antar Anggota Komisariat V Regional Kalimantan.
Hal ini bertujuan untuk mendorong kerjasama antar Pemerintah daerah se-Kalimantan demi kepentingan umum dan kesejahteraan masyarakat. (Ms/Red).