Nusawarta.id – Balikpapan. Akibat dari inflasi yang terjadi, sebagian masyarakat kota Balikpapan merasakan dampaknya dari segi ekonomi. Sebagai pemangku kebijakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bergerak cepat dengan memberi bansos kepada masyarakat yang terdampak inflasi.
“Pemberian bantuan ini merupakan amanah dari Presiden Jokowi agar menyisihkan sebagian pendapatan daerah untuk membantu mereka yang terdampak inflasi,” kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud di aula Kecamatan Balikpapan Barat pada jumat (08/02/2024).
“Ini juga merupakan bentuk kepedulian dari kami Pemkot Balikpapan yang memperhatikan masyarakatnya” sambung Wali Kota.
Ia pun menuturkan pemberian bansos tersebut akan dilaksanakan selama tiga bulan berturut-turut. Walaupun belum bisa memenuhi semua kebutuhan, paling tidak masyarakat bisa merasakan bantuan ini.
Berdasarkan data BPS, tingkat inflasi di Kota Balikpapan mencapai 3,46 persen, lebih tinggi dari angka nasional 2,6 persen. Kota Balikpapan menduduki peringkat ke-9 Nasional, dan peringkat ke-2 se Kalimantan, atau peringkat 1 atau tertinggi di Provinsi Kaltim.
Rahmad Mas’ud menjelaskan bahwa Pemkot mengambil dua langkah cepat intervensi kebijakan pengendalian inflasi daerah yaitu melakukan operasi pasar guna menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok serta memberikan bansos pengendalian inflasi guna menjaga daya beli masyarakat.
“Kebijakan yang dilakukan sesuai regulasi yang ada dan arahan kebijakan pengendalian inflasi oleh Pemerintah,” katanya.
Adapun kriteria penerima Bansos antara lain warga Kota Balikpapan, baik individu atau pun keluarga yang memiliki kerentanan inflasi.
Selain itu warga tersebut telah terverifikasi dalam data Dinas Sosial bersama OPD terkait, yaitu data kemiskinan ekstrim, serta data individu atau keluarga yang berpenghasilan kecil dan tidak tetap, seperti petani, nelayan, ojol, sopir angkot, PKL/pedagang mikro dan kecil, pekerja seni, dan tenaga honor upah di bawah UMK. (Van/Red)