Nusawarta.id – Jakarta. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengajak generasi muda Indonesia untuk memanfaatkan bonus demografi sebagai peluang emas menuju tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Dalam acara bertajuk “Living Your Passion, Leading With Purpose” yang berlangsung di @America, Pacific Place Mall, Jakarta, Sabtu (7/12/2024), Bima menekankan pentingnya peran pemuda dalam membangun masa depan bangsa.
“Kita patut bersyukur, Indonesia saat ini berada dalam masa bonus demografi, ketika jumlah penduduk usia produktif jauh lebih besar dibandingkan mereka yang tidak produktif. Ini adalah kesempatan langka yang harus kita maksimalkan,” ujarnya.
Bima menekankan bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak pembangunan. Namun, ia mengingatkan, potensi tersebut harus diiringi dengan kesiapan mental, kemampuan adaptasi, dan kepemimpinan yang bijaksana.
“Di masa depan, tidak hanya kecerdasan intelektual yang dibutuhkan, tetapi juga kebijaksanaan dalam membuat keputusan. Kepemimpinan yang matang akan menjadi kunci keberhasilan,” tambahnya.
Bima juga mendorong pemuda untuk tidak hanya belajar dari kesuksesan, tetapi juga dari kegagalan. Menurutnya, proses pembelajaran dari berbagai pengalaman hidup dapat membentuk karakter dan sikap kepemimpinan yang tangguh.
“Pemimpin yang hebat adalah mereka yang menghargai proses dan tidak berhenti belajar. Setiap kegagalan adalah pelajaran yang akan mematangkan kita,” katanya.
Bima optimistis, jika generasi muda terus belajar dan mengembangkan diri, cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat terwujud. Ia berharap pemuda Indonesia tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga pelaku sejarah yang membawa bangsa ke arah kejayaan.
“Yakinlah, segala sesuatu akan indah pada waktunya bagi mereka yang tidak pernah berhenti belajar dan mengevaluasi diri,” tutupnya.
Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, dan komunitas pemuda. Forum ini menjadi momentum penting untuk menginspirasi generasi muda agar semakin siap menghadapi tantangan masa depan. (San/Red)
