Nusawarta.id, Banjarbaru – Ratusan warga Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menggelar pengajian akbar dan doa bersama dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (21/2/2025) malam di pelataran Masjid Baiturahman, Komplek Wengga Jaya Indah IV, Landasan Ulin Utara, ini menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi serta menjaga kedamaian, terutama pasca-Pilkada 2024 dan menjelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Pengajian yang dipimpin oleh KH Syaifullah Shobiri ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga warga setempat. Ketua Majelis Yasinan dan Zikir Nurul Iman, Mulyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan menjelang Ramadan, tetapi juga sebagai bentuk ikhtiar bersama dalam menciptakan situasi yang aman dan damai pasca-pemilihan kepala daerah.
“Kami mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga Banjarbaru, untuk menyambut keputusan Mahkamah Konstitusi dengan hati yang lapang dan kepala yang dingin. Apapun hasilnya, kita harus tetap menjaga persatuan dan kedamaian,” ujar Mulyadi.
Sebagaimana diketahui, Mahkamah Konstitusi akan membacakan putusan terkait 40 perkara sengketa hasil Pilkada pada 24 Februari 2025. Keputusan ini dinantikan oleh banyak pihak, terutama di daerah yang masih menunggu kejelasan hasil pemilihan. Dalam situasi seperti ini, potensi gesekan di masyarakat bisa saja muncul jika tidak dihadapi dengan sikap dewasa dan penuh kebijaksanaan.
Mulyadi menambahkan bahwa doa bersama ini juga dimaksudkan untuk memohon perlindungan dan keberkahan bagi Banjarbaru, agar tetap menjadi kota yang harmonis dan kondusif.
Sementara itu, dalam tausiyahnya, KH Syaifullah Shobiri menekankan pentingnya menyambut Ramadan dengan hati yang bersih dan penuh kebahagiaan. Ia mengingatkan bahwa bulan suci ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan amal ibadah, memperbaiki diri, serta memperkuat ukhuwah Islamiyah.
“Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menahan diri dari amarah, menjaga lisan, serta memperbanyak kebaikan. Ini adalah waktu yang tepat untuk mempererat persaudaraan, termasuk dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar KH Syaifullah Shobiri.
Ia juga mengajak seluruh umat Islam untuk menjadikan Ramadan sebagai momen refleksi, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan begitu, bukan hanya individu yang mendapat keberkahan, tetapi juga lingkungan sekitar akan menjadi lebih damai dan tenteram.
Di akhir acara, para jamaah bersama-sama mengucapkan doa agar Kota Banjarbaru senantiasa diberikan keberkahan dan perlindungan dari segala bentuk konflik dan perselisihan.
Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga ketertiban dan persaudaraan, terutama di masa-masa yang rawan akan perbedaan pandangan politik. Sikap dewasa dalam menerima hasil demokrasi adalah cerminan masyarakat yang matang dan bertanggung jawab.
Selain itu, sebagai bagian dari edukasi masyarakat, penting bagi semua pihak untuk selalu mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya dan tidak mudah terprovokasi oleh berita yang belum tentu kebenarannya. Menyebarkan berita hoaks atau ujaran kebencian justru dapat memperkeruh suasana dan menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu, mari bersama-sama menjaga persatuan, saling menghormati, dan tetap mengutamakan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan semangat Ramadan yang semakin dekat, masyarakat Banjarbaru diharapkan dapat menjadikan bulan penuh berkah ini sebagai momentum untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan serta menjunjung tinggi sikap toleransi dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat. (Akb/Red)