Nusawarta.id – Tabalong. Penutupan acara Adaro Spectapreneur 5.0 yang berlangsung di Tanjung Expo Center, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, pada Kamis, (5/09/2024), mencatat pencapaian luar biasa dengan omzet mencapai Rp1,7 miliar.
Capaian ini melebihi target yang telah ditetapkan dan menunjukkan pertumbuhan signifikan bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kabupaten Tabalong, Syam’ani, dalam sambutannya pada penutupan acara tersebut, mengapresiasi kesuksesan penyelenggaraan Adaro Spectapreneur tahun ini.
“Ada peningkatan signifikan dalam jumlah UMKM yang terlibat, dari 100 UMKM tahun lalu menjadi 151 UMKM tahun ini, dan alhamdulillah omzet yang dicapai melebihi target dengan total Rp1,7 miliar,” ungkap Syam’ani.
Meski begitu, Syam’ani mengingatkan para pelaku UMKM untuk tidak berpuas diri dengan hasil yang telah dicapai. “Keberhasilan ini harus menjadi motivasi untuk terus belajar, berinovasi, dan meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” tambahnya.
Usulan Pembangunan Rumah Kemasan untuk Mendukung UMKM Lokal
Dalam acara penutupan, salah satu agenda utama yang menjadi sorotan adalah usulan pembangunan Rumah Kemasan. Fasilitas ini diusulkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Tabalong kepada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Kemenkop UKM), sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan yang sering dihadapi oleh pelaku UMKM dalam hal pengemasan produk.
“Rumah Kemasan ini akan sangat membantu pelaku UMKM di Tabalong, mengurangi biaya operasional karena mereka selama ini harus memesan kemasan dari luar pulau, yang tentunya menambah ongkos kirim dan waktu produksi,” jelas Syam’ani.
Rumah Kemasan ini diharapkan menjadi fasilitas penting untuk meningkatkan daya saing produk lokal melalui pengemasan yang lebih profesional dan efisien.
Menurut Pasal 19 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, pemerintah pusat dan daerah wajib memberikan dukungan berupa fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk mendorong perkembangan UMKM.
Usulan pembangunan Rumah Kemasan ini sejalan dengan amanat undang-undang tersebut, yang mengutamakan pemberdayaan UMKM agar dapat meningkatkan daya saing di tingkat nasional maupun internasional.
Dukungan Adaro dan Kolaborasi Multisektor
Kesuksesan Adaro Spectapreneur 5.0 juga tidak terlepas dari peran serta PT Adaro Indonesia dan berbagai pihak yang berkolaborasi untuk mendukung kegiatan ini. Kepala Teknik Tambang PT Adaro Indonesia, Deny Widihatmoko, menyampaikan rasa syukurnya atas lancarnya pelaksanaan acara tahun ini.
“Antusiasme para UMKM dalam mengikuti lomba ide dan inovasi bisnis menunjukkan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi lokal melalui kreativitas dan inovasi,” ujar Deny.
Selain itu, Adaro Spectapreneur 5.0 juga mengadakan talk show dan Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh 150 pelaku UMKM. Kegiatan ini bertema “Penguatan Ekonomi Lokal Melalui Inovasi dan Kolaborasi UMKM” yang bertujuan untuk mempererat sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Tabalong.
Penutupan acara ini menegaskan komitmen Adaro dan pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan UMKM secara berkelanjutan.
Acara tahun depan diharapkan dapat menghadirkan lebih banyak pelaku UMKM, tidak hanya dari Tabalong, tetapi juga dari wilayah-wilayah sekitarnya, demi memperluas jangkauan pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih inklusif.
Pengamanan Berjalan Kondusif
Penutupan Adaro Spectapreneur 2024 berjalan lancar dan aman berkat pengamanan yang ketat dari Polres Tabalong. Kepala Satuan Humas Polres Tabalong, IPTU Joko Sutrisno, menyampaikan bahwa pengamanan yang dilakukan adalah bagian dari upaya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Sitkamtibmas) selama acara berlangsung. “Kami selalu siap mendukung setiap kegiatan masyarakat agar berjalan aman dan lancar,” ujar Joko.
Kesuksesan Adaro Spectapreneur 5.0 ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, dan pelaku UMKM merupakan kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Dukungan fasilitas seperti Rumah Kemasan dan peningkatan kemampuan melalui pelatihan akan semakin memperkuat posisi UMKM di pasar yang kompetitif, sebagaimana diatur dalam berbagai kebijakan dan peraturan terkait pemberdayaan UMKM. (San/Red)