Nusawarta.id – Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Bencana banjir yang melanda delapan kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu sejak sepekan terakhir kini berangsur surut. Namun, ratusan warga masih tinggal di lokasi pengungsian, menunggu kondisi kembali normal.
Untuk memastikan penanganan berjalan optimal, Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Ambo Sakka melakukan peninjauan langsung ke salah satu lokasi terdampak banjir di Kecamatan Satui pada Ahad (09/6/2024).
Sekda Ambo Sakka bersama Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu serta rombongan yang terdiri dari anggota DPRD, TNI, Polri, KSOP Batulicin, Dinas Sosial, Camat Satui, kepala desa, turun langsung ke lapangan.
Mereka menggunakan perahu untuk menjangkau wilayah yang terdampak banjir parah. Peninjauan ini juga mencakup kunjungan ke lokasi pengungsian dan dapur umum untuk memastikan kebutuhan logistik dan pelayanan bagi warga terdampak banjir terpenuhi.
“Kita sudah bangun posko dan dapur umum untuk melayani warga terdampak banjir ini,” ujar Ambo Sakka. Ia menegaskan bahwa hampir semua warga yang terdampak banjir sudah tertangani dengan baik, dengan posko yang menyediakan makanan, tempat tidur, dan layanan kesehatan.
Kondisi Banjir dan Upaya Normalisasi
Sekda Ambo Sakka melaporkan bahwa ketinggian air di wilayah yang terdampak banjir telah menurun sekitar 70 hingga 80 cm. “Mari kita berdoa, mudah-mudahan besok sudah mulai normal kembali,” harapnya.
Ia juga menekankan bahwa para pengungsi menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, dengan kebutuhan pokok yang mendasar sudah terpenuhi, termasuk ketersediaan tenaga kesehatan di lokasi pengungsian.
kesempatan yang sama, Ambo Sakka menyampaikan apresiasinya kepada berbagai pihak yang telah peduli dan membantu warga terdampak banjir, baik dalam bentuk tenaga maupun logistik.
Bantuan datang dari berbagai instansi terkait, TNI, Polri, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, organisasi, perusahaan, dan lainnya yang turut serta dalam penggalangan dana.
“Sejumlah daerah sudah kondusif, ketinggian air mulai menurun. Namun banjir yang terjadi sejak Selasa pekan lalu masih berlangsung,” kata Sulhadi, Kepala BPBD Tanah Bumbu, dalam laporan kebencanaan, Senin (10/6/2024).
Dampak Banjir dan Penanganan Lanjutan
Banjir di Kabupaten Tanah Bumbu telah melanda 39 desa di delapan kecamatan, yakni Karang Bintang, Kuranji, Batulicin, Sungai Loban, Kusan Hulu, Teluk Kepayang, Kusan Tengah dan Satui. Jumlah warga terdampak banjir mencapai 5.545 keluarga atau 19.241 jiwa.
Kecamatan Satui merupakan wilayah terparah yang diterjang banjir, dengan petugas gabungan harus mengevakuasi warga dari rumah-rumah yang terendam.
Salah satu warga terdampak banjir, Erna Muslimah mengungkapkan keperihatinanya, “sempat mengagetkan, dikira kedalaman tidak sedalam itu, kerena biasanya kalau gara-gara air hujan, di desa kami (beruntung raya) hanya setinggi satu meteran saja, sempat surut kemudian hujan deras lagi, hingga ketinggian air bertambah 10 cm,” ungkapnya.
Selain intensitas curah hujan yang tinggi, banjir juga diperparah oleh meluapnya empat sungai di Kabupaten Tanah Bumbu termasuk Sunga Danau Satui.
Lebih lanjut erna mengungkapkan harapan, “apabila terjadi banjir lagi, saya berharap ada group atau apa, supaya masyarakat dapat dengan mudah menghubungi nomor tersebut jika terjadi sesuatu atau perlu sesuatu karena sebagian masyarakat yang ada di ujung-ujung kurang terperhatikan,” ungkap erna saat memberi keterangan ke Nusawarta.
Upaya evakuasi dan bantuan logistik terus dilakukan oleh berbagai pihak untuk memastikan keselamatan dan penanganan warga terdampak banjir, dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Tanah Bumbu sebanyak 9.773 jiwa korban banjir di Kec. Satui dari 2136 Kepala Keluarga yang tersebar di 7 desa terdampak banjir yang dievakuasi.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat, diharapkan kondisi banjir di Kabupaten Tanah Bumbu segera kembali normal, dan warga yang terdampak dapat kembali ke rumah masing-masing dengan aman. (San/Red)