Nusawarta.id – Seorang muslim yang baik sepantasnya mengucap rasa syukur kepada Allah dengan berdoa dan memohon perlindungan padanya. Saat ini ummat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa 1445 H/ 2024 Masehi.
Ibadah puasa dimulai sejak fajar sampai Maghrib (waktu berbuka). Salah satu etika yang dianjurkan untuk dilakukan pada saat berbuka puasa ialah berdoa.
Terdapat bermacam-macam doa buka puasa sebagaimana dilansir nusawarta.id dalam riwayat berikut.
Riwayat pertama dari sahabat Mu’adz bin Zuhrah:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu
Artinya: Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.
Riwayat kedua dari sahabat Abdullah bin ‘Umar:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-‘ruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.
Artinya: Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.
Namun keterangan dalam kitab Fathul Mu’in juz 2 halaman 279 dijelaskan, ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat Mu’adz bin Zuhrah di atas.
Selain itu, terdapat hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar dengan ditambahkan air ketika seseorang berbuka.
وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ – مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.
Artinya: Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka;
Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika aftharthu’ dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.
Versi lain dari Sulaiman Bujairimi di dalam Kitab Hasyiyah Iqna. Terdapat keterangan doa berbuka puasa berikut.
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika ‘alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi’al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu
Artinya: Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.”
Waktu berdoa
Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam Hasyiyah I’anatut-thalibin menjelaskan tentang waktu membaca doa buka puasa yang tepat adalah setelah berbuka puasa, hal tersebut merujuk makna yang terkandung dalam do’a makna doa diatas.
Namun Said bin Muhammad Ba’ali dalam Kitab Busyra al-Karim menyatakan disunnahkan (membaca doa buka puasa) ketika hendak berbuka tetapi (waktu) yang lebih utama adalah setelah berbuka dengan membaca doa: Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu. (Kitab Busyra al-Karim, halaman 598).
Demikian beberapa versi doa yang dapat kita amalkan saat dibaca. Semoga seorang muslim selalu diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1445 H ini. ***(Mr/red)