Nusawarta.id – Balikpapan. Pemerintah Kota Balikpapan menggelar uji coba layanan bus angkutan massal terbaru, ‘Balikpapan City Trans’. Wali Kota Rahmad Mas’ud, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Irjen Pol Risyapudin Nursin, dan unsur Forkopimda turut serta dalam uji coba ini yang dimulai dari halaman Balai Kota menuju Jalan Jenderal Sudirman, Lapangan Merdeka, dan kembali ke Balai Kota.
Wali Kota Rahmad Mas’ud menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Dirjen Perhubungan Darat dalam penandatanganan MoU dan penyerahan bus ini.
“Melalui penandatanganan MoU Bus angkutan massal dengan skema BTS (Buy The Service), diharapkan menjadi transportasi angkutan massal yang ada di Kota Balikpapan,” ujar Rahmad.
Risyapudin Nursin menambahkan bahwa bus ini adalah yang pertama di Kalimantan Timur dan menjadikan Balikpapan sebagai kota ke-11 di Indonesia yang mendapatkan bantuan bus ini.
“Kami memberikan perhatian serius terkait angkutan massal dengan skema BTS di Kota Balikpapan,” katanya.
Sebanyak 17 bus telah disiapkan untuk dua koridor uji coba. Rute pertama dari Bandara Sepinggan ke Pelabuhan Semayang sejauh 26,6 kilometer dan rute kedua dari Terminal Batu Ampar ke Ahmad Yani dengan jarak yang sama. Ke depan, direncanakan akan ada penambahan satu koridor dengan dua bus cadangan.
Risyapudin menegaskan bahwa moda transportasi BTS merupakan amanah Undang-undang Lalu Lintas untuk menyediakan angkutan umum yang aman, nyaman, dan terjangkau.
“Balikpapan sebagai penyangga IKN, sehingga rencana penataan transportasi di Kota Balikpapan harus mendapat perhatian kita semua,” ujarnya.
Direktur Angkutan Jalan, Suharto, menyebut layanan ini memperkuat posisi Balikpapan sebagai kota penyangga bagi IKN.
“Kemenhub berkomitmen untuk mendukung Kota Balikpapan dengan layanan angkutan antar moda yang sudah ada, dan angkutan massal ini menjadi pelengkap yang beroperasi dengan skema BTS,” jelasnya.
Pada tahap awal, uji coba dilakukan tanpa biaya hingga akhir Desember mendatang, dengan harapan dapat mendorong masyarakat Balikpapan untuk beralih menggunakan angkutan massal ini.
“PNS dan pelajar yang banyak menggunakan kendaraan pribadi, bisa beralih menggunakan kendaraan angkutan massal ini,” kata Rahmad.
Rahmad berharap angkutan kota yang ada saat ini bisa bersinergi menjadi Feeder, mengantarkan penumpang ke shelter atau halte BTS, sehingga kebutuhan masyarakat akan transportasi ekonomis, mudah, andal, dan nyaman dapat terwujud.
Dengan peluncuran Balikpapan City Trans, Rahmad menuturkan bus ini akan mulai beroperasi penuh pada 8 Juli mendatang. Pelayanan bus ini gratis untuk masyarakat hingga akhir Desember, sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap kenyamanan dan keterjangkauan transportasi publik.
Kehadiran Balikpapan City Trans direspon positif oleh para pelajar di Balikpapan, terutama dalam uji coba yang melibatkan rute dari halaman Balai Kota menuju putaran Tugu Australia Lapangan Merdeka dan kembali ke Balai Kota.
Salah satu Mahasiswa bernama Zulkifli dari Balikpapan Selatan menyambut baik inisiatif ini, melihat manfaat besar yang bisa dirasakan masyarakat luas.
“Ini langkah maju bagi dari sebuah transportasi umum dengan hemat biaya serta dapat meningkatkan interaksi antar warga,” kata zul. (San/Red)
