Nusawarta.id – Batulicin. Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melaksanakan Diklat Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa bagi pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat. Acara yang digelar di Balikpapan pada Jumat (1/11/2024) ini dibuka langsung oleh Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar.
Membangun Semangat Kebangsaan di Kalangan Pemimpin Daerah
Dalam sambutannya, Bupati Zairullah menekankan pentingnya pemahaman mengenai wawasan kebangsaan dan karakter bangsa bagi aparatur pemerintah. Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga menambah motivasi untuk terus berinovasi dalam pelayanan publik.
“Wawasan kebangsaan menjadi fondasi utama bagi kita sebagai aparatur negara dalam menghadapi tantangan dan perubahan. Dengan semangat kebangsaan yang kuat, kita dapat terus berinovasi di mana pun kita berada,” ujar Zairullah.
Warisan untuk Generasi Mendatang: Program SDSM dan Gerakan Cuci Kaki Ibu
Pada kesempatan yang sama, Bupati Zairullah juga mengajak peserta Diklat untuk mendukung dua program unggulan Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu Program Satu Desa Semua Masjid (SDSM) dan Gerakan Cuci Kaki Ibu. Kedua program ini dirancang untuk membentuk generasi yang unggul, berakhlak mulia, dan cerdas.
“Program SDSM dan Gerakan Cuci Kaki Ibu adalah warisan berharga yang kita berikan kepada anak cucu kita. Program ini tidak hanya memperkuat spiritualitas, tetapi juga membangun karakter yang berlandaskan kasih sayang dan hormat kepada orang tua,” tambahnya.
Menanamkan Nilai Kebhinekaan: Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Diklat kali ini menghadirkan narasumber dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Plt Direktur Pendidikan dan Latihan, Dr. Drs. Yakob, KM., M.Si. Ia membahas Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, yang meliputi:
1. Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Yakob menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama oleh aparatur pemerintah.
2. Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan ini menegaskan persatuan dalam keberagaman. Yakob menyoroti pentingnya toleransi, saling menghormati, serta membangun solidaritas di tengah keragaman suku, budaya, dan agama.
“Menjaga persatuan dan kesatuan adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan menghargai perbedaan dan menciptakan lingkungan yang damai, kita memperkuat pondasi bangsa,” ujarnya.
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Yakob menjelaskan bahwa NKRI merupakan pilar penting dalam menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan bangsa. Seluruh elemen masyarakat diharapkan ikut serta dalam mempertahankan integritas NKRI.
4. Konstitusi sebagai Hukum Dasar
Pilar terakhir, yaitu konstitusi, berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan. Konstitusi memastikan hak-hak warga negara terlindungi dan pemerintahan berjalan sesuai aturan.
“Keempat pilar ini saling melengkapi untuk mewujudkan bangsa yang adil, makmur, dan berdaulat. Pancasila memberikan nilai, Bhinneka Tunggal Ika menjaga persatuan, NKRI menjamin kedaulatan, dan konstitusi mengatur pemerintahan,” pungkas Yakob.
Tanah Bumbu sebagai Mitra Ibu Kota Nusantara (IKN)
Acara Diklat juga menghadirkan Direktur Pemberdayaan Masyarakat IKN, Dr. Conrita Ermanto, M.Si, yang membahas peluang kerjasama antara Kabupaten Tanah Bumbu dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia menekankan bahwa Tanah Bumbu dapat menjadi mitra strategis dalam mendukung ketahanan pangan IKN melalui pemasokan produk pertanian dan perikanan.
“Kerjasama ini membuka peluang bagi Tanah Bumbu untuk meningkatkan investasi, pemasaran produk lokal, dan penyerapan tenaga kerja. Ini juga sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah pusat,” jelas Dr. Conrita.
Edukasi tentang Kebangsaan dan Nasionalisme
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis pemerintahan, tetapi juga memperkuat edukasi tentang pentingnya kebangsaan dan nasionalisme. Melalui pelatihan ini, diharapkan para pimpinan SKPD dapat menjadi agen perubahan yang menanamkan semangat persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat.
Di akhir sambutannya, Bupati Zairullah berpesan agar semua peserta memanfaatkan ilmu yang didapatkan sebagai bekal dalam membangun desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Jadikan diklat ini sebagai momentum untuk memperkuat karakter bangsa dan menciptakan pelayanan publik yang lebih baik,” tutupnya.(Ma Mc Tanbu/Red)