Nusawarta.id – Banjarbaru. Dalam dinamika politik yang semakin memanas, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membuat keputusan mengejutkan yang dapat mengubah peta politik Pilwali Kota Banjarbaru 2024. Hj. Erna Lisa Halaby resmi menerima rekomendasi dari PKB sebagai bakal calon Wali Kota Banjarbaru periode 2024-2029, sebuah langkah yang berpotensi menempatkannya melawan kotak kosong dalam pemilihan mendatang.
Keputusan ini diumumkan pada Minggu, 18 Agustus 2024, saat Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, atau lebih dikenal sebagai Cak Imin, secara resmi menyerahkan surat keputusan (SK) dukungan kepada Hj. Erna Lisa Halaby.
Penyerahan tersebut berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, dan disaksikan oleh sejumlah petinggi partai. Dokumen yang diserahkan merupakan model b.persetujuan.parpol.KWK, sebuah SK penting yang mengukuhkan dukungan PKB untuk Hj. Erna Lisa Halaby.
Keputusan PKB untuk mendukung Hj. Erna Lisa Halaby juga memperkuat posisi politiknya dengan dukungan dari partai-partai besar lainnya seperti Gerindra, PAN, Demokrat, PKS, Nasdem, dan PDIP.
Di sisi lain, petahana Aditya kini hanya mengandalkan dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memiliki tiga kursi di DPRD Banjarbaru, jauh dari syarat minimal enam kursi untuk mendaftar sebagai bakal calon wali kota.
Pengamat politik banua, Sirajuddin Kahfi, menilai langkah PKB ini sebagai strategi politik yang tidak hanya mengancam posisi petahana tetapi juga mengubah lanskap politik Banjarbaru secara signifikan.
“Fenomena berubahnya rekomendasi itu bukan barang baru, bahasanya beda pendapat juga beda pendapatan. Namun saya ingin katakan bahwa dalam tanda kutip harga yang saya maksud bukan soal rupiah saja tetapi bisa jadi hasil dari umpan unjunan atau show force yang sudah dilakukan oleh Hj. Erna Lisa dan Tim,” ujar Kahfi.
Sementara itu, survei yang dilakukan oleh LSI pada periode 8-13 Agustus 2024 masih menunjukkan bahwa elektabilitas petahana Aditya tetap tinggi, dengan angka kepuasan publik mencapai 87,2 persen. Namun, segala sesuatu bisa berubah dengan dinamika politik yang kian sengit ini. Dalam simulasi head-to-head, Aditya tetap unggul dengan lebih dari 30 persen, bahkan mencapai 40 persen dalam beberapa skenario.
Kepastian apakah Hj. Erna Lisa Halaby akan melawan kotak kosong atau tidak, akan terjawab saat pendaftaran resmi ke KPU nanti. Namun yang jelas, dengan dukungan yang semakin kuat dari berbagai partai besar, persaingan dalam Pilwali Banjarbaru 2024 ini akan menjadi sorotan penting di kancah politik lokal. (Mus/Red)