Nusawarta.id, Banjarmasin – Setelah tiga tahun berdiri, Pengurus Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kalimantan Selatan akhirnya menggelar Sekolah Kader 1 (SK1) perdana pada Sabtu, 15 Februari 2025. Acara yang berlangsung di Rumah Alam Sungai Andai, Banjarmasin, ini menjadi momentum penting dalam penguatan kaderisasi SEMMI di Kalsel.
Ketua Umum PW SEMMI Kalsel, Noor Awaliansyah, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam membangun SEMMI Kalsel sebagai organisasi intelektual yang berlandaskan pemikiran HOS Tjokroaminoto.
“Kegiatan Sekolah Kader 1 (SK1) ini merupakan langkah awal membangun SEMMI Kalsel dengan berintelektual melalui pemikiran-pemikiran HOS Tjokroaminoto,” ujar Noor Awaliansyah.
Acara ini semakin istimewa dengan hadirnya pemateri hebat dari level nasional hingga internasional yang memberikan wawasan mendalam kepada peserta. Beberapa pemateri yang hadir di antaranya Dr. Muhammad Uhaib As’ad, M.Si yang membawakan materi tentang Sejarah Serikat Islam (SI), Septiana Agustian Sukma yang menyampaikan sejarah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), dan Endani Kastien yang membahas Nalar Berpikir Kritis dalam Islam.
Selain itu, ada juga Herlina Yuriska yang membawakan materi tentang Keterampilan Manajemen Organisasi serta M. Agus Humaidi, S.I.Kom., M.I.Kom yang menjelaskan tentang Karakteristik Kepemimpinan dan Etos Rasul sebagai Kriteria Pemimpin Ideal.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Ketua Serikat Islam, Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, S.E., M.Si, yang turut memberikan semangat kepada para peserta untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam membangun intelektualitas kader SEMMI Kalsel.
Dengan kehadiran para pemateri tersebut, peserta mendapatkan pembelajaran mendalam mengenai sejarah, kepemimpinan, dan intelektualitas dalam Islam.
Acara ini berlangsung dengan lancar, aman, dan tertib serta mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta. Dengan adanya SK1 ini, diharapkan kader SEMMI Kalsel semakin solid dan siap berkontribusi dalam dunia akademik, organisasi, serta masyarakat luas. (Syairi/Red)
