Nusawarta.id – Banjarmasin. Plt Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Sulkan, memonitor terus perkembangan harga bahan pokok yang terjadi belakangan ini. Pihaknya menemukan adanya temuan kenaikan harga, seperti pada komoditas ayam potong dan cabai. Hal ini disampaikan Sulkan sesuai rilis dari Media Center Kominfo Kalsel yang dikutip pada hari Rabu (17/01/2024).
“Kenaikan harga ayam potong kebanyakan terjadi karena tingginya permintaan pasar. Namun untuk stok masih cukup aman,” ujar Sulkan.
Kemudian Plt Kepala Dinas Perdagangan Kalsel menjelaskan untuk harga cabai yang mengalami kenaikan harga di pasaran terjadi akibat curah hujan yang tinggi, sehingga berdampak pada gagal panen.
Selanjutnya, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kalsel naik 1,45 persen, akibat pengaruh peningkatan harga daging ayam ras dan bawang merah. Peningkatan IPH yang paling tinggi ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sebesar 3,67, dan Kabupaten Tanah Laut sebesar 2,84.
Namun untuk tingkat Inflasi Kalsel hanya sebesar 2,43 atau masuk 10 provinsi yang rendah. “Keberhasilan ini merupakan buah dari komitmen Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Motivasinya yang sangat tinggi untuk mendorong kinerja TPID Kalsel, sehingga berhasil mengendalikan inflasi dan stabilitas harga pangan strategis di Provinsi Kalsel,” ucap Sulkan.
Oleh karena itu, Sulkan berharap kinerja kolaborasi antar Stakholder pada TPID Kalsel bisa terus ditingkatkan agar mampu menekan inflasi.
Sulkan menambahkan, pertumbuhan ekonomi Kalsel sebesar 4,57, atau sedikit di bawah nasional. Posisinya dalam setatus sedang, artinya tidak pada 10 provinsi yang rendah, meskipun belum termasuk wilayah yang tinggi. “Saya berharap pihak-pihak terkait bisa mendorong perekonomian Kalsel bertumbuh signifikan, bahkan mampu melampaui nasional,” tutup Sulkan. (Arm/Red)
