Nusawarta.id – Banjarmasin. Magister Ekonomi Pembangunan (MEP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengadakan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-18 di Gedung Lecture Theatre Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ULM, Kota Banjarmasin. Dalam kegiatan itu juga terdapat sesi diskusi dengan para alumni, untuk mencari berbagai peluang kerja sama yang bisa terlaksana.
Salah satu alumni MEP ULM yang juga merupakan Kepala Badan Perencanaan Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Tapin Meidy Harris Prayoga S.E., M.E., mengajak MEP ULM kerja sama yang bisa saling menguntungkan. Apalagi ULM dengan Pemkab Tapin telah ada MoU (Nota Kesepahaman) dengan ULM, sehingga MEP tinggal membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) saja.
Pemkab Tapin telah menjalankan beberapa kajian dengan ULM, seperti kajian potensi daerah Kabupaten Tapin (2020), dan penyediaan pangan dan air bersih (2022), serta kajian strategi pengembangan potensi kopi di Kabupaten Tapin (2023). Hasil kajian tersebut menjadi rekomendasi bagi kepala daerah untuk bahan pertimbangan dalam membuat perencanaan pembangunan.
Namun sayangnya semua kajian tersebut masih berasal dari fakultas lain. Oleh karena itu Meidy Harris berharap adanya PKSĀ dengan MEP untuk membuat kajian terkait pengembangan daerah di Kabupaten Tapin.
“Apalagi dengan terbentuknya organisasi Ikatan Alumni (IKA) MEP ULM, kita bisa saling bergandengan, mencari potensi apa yang bisa kita lakukan bersama. Jadi alumni MEP juga dapat berkontribusi untuk pembangunan daerah,” tambah Meidy Harris.
Kemudian ada juga potensi kerjasama melalui pengajuan proposal dana padanan dari Direktorat JenderalĀ Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Bapelitbang Kabupaten Tapin menyatakan kesiapannya untuk mendampingi MEP jika ingin mengajukan proposal pengajuan dana padanan tersebut.
Sementara itu, alumni MEP lain yang hadir dalam Harlah, Julius, berharap MEP bisa lebih berkontribusi terhadap perencanaan pembangunan Kota Banjarbaru ke depannya. Apalagi saat ini statusnya sudah menjadi Ibukota Provinsi.
“Tentunya kami ingin adanya masukan dari tenaga ahli MEP, untuk melihat bayangan Kota Banjarbaru pada 20 tahun ke depan,” harap Julius yang bekerja di Bappeda Kota Banjarbaru. (Arm/Red)