Nusawarta – Jakarta. Suhu panas yang melanda berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir menarik perhatian masyarakat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor atmosfer dan fenomena siklon tropis di belahan bumi utara. Di Bengkulu, misalnya, suhu tinggi terus dirasakan hingga beberapa hari ke depan, dengan peningkatan suhu hingga lebih dari 35 derajat Celsius di beberapa daerah.
Anang Anwar, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Pulau Baai, Bengkulu, menjelaskan bahwa fenomena ini terkait dengan kehadiran siklon tropis Trami dan Kong-rey yang saat ini aktif di belahan bumi utara. Siklon ini menarik angin dan awan ke wilayah utara, sehingga mengurangi tutupan awan di Indonesia.
“Matahari langsung diterima di permukaan bumi tanpa hambatan awan, yang menyebabkan suhu di beberapa wilayah Indonesia menjadi sangat tinggi,” jelas Anang di Kota Bengkulu, Selasa (29/10/2024), seperti dilansir dari Antara.
BMKG menambahkan bahwa siklon tropis, yang terbentuk di atas perairan dengan suhu permukaan laut di atas 26,5 derajat Celsius, menyebabkan tekanan rendah di atmosfer. Hal ini berdampak langsung pada suhu di wilayah Indonesia, terutama di kota-kota dengan iklim tropis seperti Bengkulu dan Bogor.
Peningkatan Suhu di Jawa Barat dan Wilayah Lainnya
Kondisi serupa dilaporkan di Kota Bogor, Jawa Barat, yang mengalami peningkatan suhu hingga 35,5 derajat Celsius pada 21 dan 22 Oktober 2024. Rossian Nursiddiq Islamiardi, Forecaster Stasiun Klimatologi Jawa Barat, menjelaskan bahwa minimnya tutupan awan, berkurangnya lahan hijau, dan meningkatnya polusi udara memperburuk kondisi ini.
“Efek rumah kaca semakin terasa, terutama di kota dengan zona satu musim seperti Bogor yang tidak memiliki perbedaan signifikan antara musim kemarau dan hujan,” jelas Rossian.
Menurutnya, suhu udara di Bogor kemungkinan mulai menurun saat intensitas hujan meningkat pada awal November nanti, seiring perubahan pola atmosfer yang mempengaruhi pola angin dan awan.
Suhu Tertinggi di Indonesia
Suhu ekstrem juga tercatat di sejumlah daerah lain. Pada Senin (28/10/2024), BMKG mencatat suhu mencapai 38,4 derajat Celsius di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sementara di Majalengka, Jawa Barat, dan Semarang, Jawa Tengah, suhu juga mencapai lebih dari 37 derajat Celsius. Di beberapa wilayah lain seperti Lampung, Sikka di NTT, dan Palembang, suhu tercatat antara 35 hingga 36 derajat Celsius, bahkan di Jakarta dan Banten, suhu mencapai 34 hingga 35 derajat Celsius.
Di Pulau Kalimantan, wilayah seperti Pontianak, Kapuas Hulu, dan Berau di Kalimantan Timur, serta Kotawaringin Barat di Kalimantan Tengah turut merasakan peningkatan suhu yang signifikan. Hal ini memengaruhi aktivitas harian masyarakat di wilayah-wilayah tersebut.
Imbauan BMKG untuk Masyarakat
BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap efek suhu panas ini, meskipun fenomena ini masih tergolong dalam kategori normal dan tidak memengaruhi perubahan musim di Indonesia.
Demi menjaga kesehatan, masyarakat diimbau untuk mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup guna mencegah dehidrasi, terutama bagi mereka yang banyak beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, penggunaan pelindung seperti topi, kacamata hitam, dan tabir surya disarankan untuk menghindari paparan sinar ultraviolet yang tinggi.
Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan membakar apapun di lahan kosong, terutama di dekat kawasan hutan dan tempat penampungan sampah, guna mencegah potensi kebakaran. Pemerintah daerah diharapkan turut berperan aktif dalam melakukan penyiraman darat, terutama di kawasan hutan dan lahan terbuka yang rentan terhadap kebakaran di cuaca panas ekstrem.
Layanan Informasi Terbaru dari BMKG
BMKG memastikan masyarakat dapat mengakses informasi terbaru terkait analisis suhu panas harian melalui aplikasi InfoBMKG atau media sosial resmi @InfoBMKG, serta dengan menghubungi kantor BMKG terdekat untuk informasi lebih lanjut.
Kehadiran layanan ini diharapkan membantu masyarakat dalam memantau kondisi cuaca terkini dan mengantisipasi dampak dari suhu panas ekstrem di Indonesia. (Red)