Gelar Safari Ramadan, Mentri KKP RI Ir. Sakti Wahyu Trenggono Mengunjungi Ponpes Al-Ishlah Bondowoso Jatim

  • Bagikan

Nusawarta.id – Bondowoso. Dalam rangka silaturrahim dan safari ramadan, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Ir. Sakti Wahyu Trenggono M.M mengunjungi Ponpes Al-Ishlah Bondowoso, beralamat di Jl. Raya No.17 Dadapan Kec. Grujugan, Kab. Bondowoso Jawa Timur, Jum’at (29/03/2024).

Turut serta dalam kegiatan rombongan ke Pondok Pesantren Al-Ishlah, Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H., M.H Sekjen Kelautan Dan Perikanan RI, Tornanda Syaifullah, S.E., M.M, Irjen Kelautan Dan Perikanan RI, Dr. TB Heru Rahayu S.Pi., M.Sc Direktur Jendral Perikanan Budidaya RI, Irjen Pol Drs. Viktor G. Manopo Direktorat Jendral pengelolaan ruang laut RI, Dr. Nyoman Radianta S.Pi., M.Sc Kepala badan penyuluh dan pengembangan SDM manusia dan perikanan.

Dalam rangka kunjungan ini, Mentri Kelautan Dan Perikanan RI beserta rombongan meninjau langsung tempat budidaya ikan sistem bioflok Ponpes Al-Ishlah dan dilanjutkan penebaran bibit benih serta memberikan bantuan pengembangan budidaya ikan air tawar sistem bioflok.

Menteri Trenggono menyumbang ikan laut sebanyak 5 ton yang dibagi-bagikan ke masyarakat sekitar, usai pemaparan singkat ba’da sholat jumat di masjid kembar Al-Ishlah Putra. Di rangkaian kunjungan tersebut, Mentri KKP menyumbang dua puluh bioflok (terpal untuk budi daya ikan) kepada santri Al-Ishlah yang telah gigih menekuni budidaya Ikan Bioflok, budidaya sistem bioflok ini terdiri dari ikan lele dan nila yang akan dikonsumsi oleh para santri dan dijual ke luar pondok.

Bioflok sendiri berasal dari kata bios yang artinya “kehidupan” dan flok “gumpalan”. Jadi bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme (bakteri, jamur, algae, protozoa, cacing dll), yang tergabung dalam gumpalan (floc) (Suprapto dan Legian, 2013).

Dilansir dari FKH UGM, Bioflok merupakan suatu teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan suplai oksigen dan pemanfaat mikroorganisme pada air kolam yang dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.

Baca Juga  Pemkab Tanah Bumbu Miliki TPA dengan 10 Alat Berat, Kemen LH Puji Inovasi Pengelolaan Sampah
Mentri KKP, Ir. Sakti Wahyu Trenggono (tengah) Bersama KH. Thoha Yusuf Zakaria, L.c didampingi rombongan KKP menuangkan benih ikan air tawar secara simbolis.

Prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok. Pemanfaatan berbagai mikroorganisme air seperti bakteri, alga, fungi, protozoa, metazoan, rotifer, nematoda, gastroricha, dan organisme lainnya dapat memakan kotoran atau zat berbahaya dan akan dijadikan protein agar dapat dimakan oleh ikan.

Pantauan Nusawarta.id, KKP singkatan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan memberikan paket sarana dan prasarana benih lele dan nila. Tidak hanya itu, KKP juga menyerahkan paket ikan kaleng untuk membantu kebutuhan santri Ponpes Al-Ishlah, juga menjanjikan akan mengirim 200 bioflok tambahan. Beberapa tahun lalu, KKP juga membantu berdirinya Sentra Kuliner Ikan dan cold storage di Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso.

Cold storage atau gudang berpendingin merupakan ruangan atau gudang yang dirancang khusus menggunakan kondisi suhu tertentu dan digunakan untuk menyimpan berbagai macam produk terutama produk cepat rusak (perishable) dengan tujuan untuk mempertahankan kesegarannya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Kelautan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan cukup senang bisa bertemu para santri dan masyarakat Bondowoso. Ia mengatakan cukup lama kenal dengan Gus Thoha atau KH Thoha Yusuf Zakariya.

“Semoga para santri tetap semangat menuntut ilmu dan berbudi daya sehingga menjadi Intrepreneur di masa depan,” harap mentri Trenggono yang juga berlatar belakang pengusaha.

Hadir dalam penyambutan Mentri KKP RI, Dandim 0822 Bondowoso Letkol Arm Suhendra Chipta, M.Tr Hanla Kapolres Bondowoso diwakili Kapolsek Grujugan Akp Ahmad Purwanto, S.H, Asisten I Pemkab Bondowoso Drs. Mahfud Junaedi S.H., M.H, Pj Pasi Intel Kodim 0822 Kapten Inf Moeljanto, Pa Sandi Kodim 0822 Letda Inf Suwarno, Jajaran Muspika Kec. Grujugan Serta Santri – santriwati Ponpes Al-Ishlah Bondowoso Jawa Timur.

Baca Juga  Safari Ramadan, Wagub Kalsel Disambut Bupati Tanah Bumbu di Bandara Bersujud
Mentri KKP meninjau langsung Cold Storage (Gudang Pendingin) PP. Al-Ishlah

KH. Thoha Yusuf Zakariya Lc selaku Pengasuh Ponpes Al-Ishlah Dalam sambutannya sebagai tuan rumah menyampaikan, apresiasi yang setinggi-tingginya atas kedatangan mentri KKP, dan Forkopimda Kab. Bondowoso mengucapkan selamat datang atas kehadiran Bapak Ir. Sakti Wahyu Trenggono, M.M di Kota tape, KH. Thoha berharap, semoga dengan kehadiran beliau bisa memberikan dampak yang positif bagi perkembangan dan kemajuan Kab. Bondowoso Jawa Timur terutama di sektor kelautan dan perikanan.

Lebih Lanjut KH. Thoha mengingatkan, “Pesantren memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan ekonomi ummat, karena memiliki sumber daya manusia yang sangat besar, dimana SDM ini dapat diarahkan secara maksimal, semoga dengan adanya kunjungan ini dapat membawa dampak positif bagi pelaku budidaya ikan air tawar dengan sistem bioflok di Bondowoso secara khusus, dan wilayah tapal Kuda secara umum,” harapnya.

Rangkaian kegiatan safari ramadan ini diawali dengan sholat Jum’at berjamaah, setelah sambutan dan ramah tamah, acara pun dilanjutkan dengan pemberian bantuan berupa ikan segar, sebanyak 1500 bungkus sejumlah 5 Kwintal kepada masyarakat yang hadir kemudian ziarah ke makam Alm. KH. Muhammad Ma’shum Pendiri Ponpes Al-Ishlah, kegiatan kunjunganpun ditutup dengan pemberian cendramata oleh KH. Thoha Yusuf Zakariya Lc kepada Ir. Sakti Wahyu Trenggono, M.M. kemudian Mentri KKP dan rombongan berpamitan melanjutkan safari ramadan ke Kab. Banyuwangi. (San/Red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *