Nusawarta.id – Martapura. Haul Guru Sekumpul akan berlangsung pada malam Senin yang bertepatan denggan momen 5 Rajab. Untuk mencegah adanya pihak yang menunggangi ritual keagamaan tersebut, maka Tim Induk Sekumpul melarang adanya kegiatan politik praktis dan juga meminta sumbangan mengatasnamakan panitia atau relawan.
Penekanan itu disampaikan Tim Induk Sekumpul melalui Surat Pernyataan dan Himbauan dengan nomor A.02/TIS-SKP/I/2024, yang dirilis pada hari Sabtu (07/01/2024) melalui laman media sosial resminya.
Saat ini sedang memasuki tahun politik dan masa kampanye. Oleh karena itu Tim Induk Sekumpul mengingatkan kepada seluruh peserta Pemilu agar tidak menyertakan foto Abah Guru Sekumpul pada Alat Peraga Kampanye (APK) dalam bentuk apapun tanpa kecuali.
“Para peserta Pemilu agar melepas sementara APK yang sudah telanjur terpasang di sekitar kawasan kegiatan acara, yakni dari tanggal 11 sampai 23 Januari 2024. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga netralitas tempat dan kegiatan Haul,” himbau Tim Induk Sekumpul.
Tim Induk Sekumpul juga menjelaskan bahwa kegiatan Haul tidak pernah meminta atau melakukan penggalangan dana maupun barang apapun jenisnya. Jadi bagi yang ingin berpartisipasi tidak dibenarkan untuk melakukan penggalangan dana maupun barang. Apalagi sampai mengatasnamakan petugas panitia atau relawan Haul.
Jika masyarakat menemukan hal-hal demikian, silakan masyarakat menegur secara sopan. Jika masih terjadi, maka silakan melapor langsung ke Tim Induk Sekumpul atau pihak berwenang yang terdekat.
Sementara itu, Haul Guru Sekumpul merupakan salah satu kegiatan keagamaan untuk mengenang ulama kharismatik asal Kalsel, KH Muhammad Zaini Ghani. Acara akan terpusat di Musholla Arraudhah, Sekumpul, Martapura Kabupaten Banjar. Berdasarkan perkembangan terbaru, masih belum ditentukan tanggal kepastian pelaksanaan Haul, apakah pada tanggal 14 atau menjadi tanggal 21 Januari 2024. (Arm/Red)
