Miris, Kalsel Hingga Kini Belum Punya Balai Rehabilitasi Narkoba

  • Bagikan
foto : wikipedia BNN

Nusawarta.id – Banjarmasin. Selama tahun 2023, jumlah penyalahguna Narkoba yang datang ke klinik milik Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalsel mencapai sebanyak 189 orang. Kemudian para pecandu yang melakukan rehabilitasi dengan rawat inap sebanyak 25 kasus, yang merupakan pecandu berat.

Data tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Bidang Rehabilitasi BNNP Kalsel, Hj. Riny Hendrawaty M.Kes, di Banjarmasin, pada hari Kamis (04/01/2024).

“Kasus Narkoba merupakan fenomena gunung es, karena masih banyak yang belum melapor ke BNN. Mereka sadar adalah pengguna (Narkoba), tetapi tidak tau harus melapor kemana,’ ujar Hj Riny.

Masalahnya adalah Provinsi Kalsel hingga kini belum memiliki Balai Rehabilitasi Narkoba, sehingga tidak bisa menangani para pecandu yang tingkatannya sudah parah. “Jadi kita terpaksa hanya bisa memberikan rujukan ke Balai Rehabilitasi di luar Provinsi,” tambah Hj Riny.

Dijelaskannya, ada beberapa alternatif tempat rujukan yang biasa ditunjuk oleh BNNP Kalsel, diantaranya Balai Rehabilitasi ke provinsi lain, seperti ke Bogor Jawa Barat, Tanah Merah Kalimantan Timur, atau Baddoka Sulawesi Selatan.

“Untuk perawatan rehabilitasinya gratis, namun transport pengantaran harus biaya sendiri. Itu lah yang biasanya menjadi beban keluarga. Itu lah pentingnya Kalsel punya Balai Rehabilitasi. Kami sudah punya lahan di Banjarbaru, tinggal biaya pembangunannya saja,” lanjutnya.

Hj Riny menerangkan, kebanyakan para pecandu Narkoba merupakan usia produktif, yakni berkisar antara 25 sampai dengan 45 tahun. Namun ada juga kasus pasien rehabilitasi dengan umur pelajar, yakni mulai dari 14 tahun.

Ada banyak faktor yang menyebabkan orang menggunakan Narkoba, seperti pendidikan, keluarga, dan ekonomi. Namun faktor tertinggi adalah dari lingkungan pertemanan. Ada modus teman yang mengajak untuk mencoba Narkoba secara gratis, hingga akhirnya mencari sendiri hingga kecanduan.

Baca Juga  Perkuat Komitmen Berantas Korupsi, Pemkab HSS Gelar FGD 3 Hari

“Tantangan kami adalah untuk terus menerus melakukan sosialisasi, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya rehabilitasi itu sendiri” pungkasnya. (Arm/Red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *