Nusawarta.id – Batulicin. Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUMP2) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) bertema Inventarisasi Kebutuhan Kawasan Industri Batulicin (KIB) pada Jumat (15/11/2024) di Gedung Sekretariat TP PKK Tanah Bumbu.
FGD ini menjadi ruang diskusi bagi pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi mempercepat pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan di Kabupaten Tanah Bumbu.
Acara dibuka oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Putu Wisnu Wardhana, yang mewakili Bupati Zairullah Azhar. Dalam sambutan yang dibacakannya, Bupati menekankan pentingnya kawasan industri sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi daerah.
“FGD ini bertujuan untuk membahas dan mengoordinasikan langkah-langkah strategis dalam mengawal pengembangan kawasan industri. Kami berharap kawasan ini tidak hanya menjadi pusat industri besar tetapi juga mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah agar merata di seluruh wilayah,” ujarnya.
Bupati juga mengimbau para peserta FGD untuk serius mengikuti kegiatan ini. “Kawasan Industri Batulicin diharapkan menjadi unggulan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bumi Bersujud secara menyeluruh,” tambahnya.
Kepala DKUMP2 Tanah Bumbu, Hamaludin Tahir, melalui Kabid Perindustrian Hj. Sri Minarni, menjelaskan bahwa KIB merupakan bagian integral dari visi pembangunan daerah yang berkelanjutan dan inklusif. Sebagai kawasan industri terintegrasi, KIB memiliki potensi besar dalam mendukung penyediaan lapangan kerja, peningkatan investasi, dan pengembangan sektor industri.
“Pengembangan KIB ini sangat strategis. Tidak hanya mendorong perekonomian lokal, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional,” jelas Hj. Sri Minarni.
Melalui diskusi dan kolaborasi yang terjalin dalam FGD ini, diharapkan pengembangan Kawasan Industri Batulicin dapat berjalan optimal. KIB diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi Tanah Bumbu yang berdaya saing tinggi, sekaligus mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan pengelolaan yang terencana dan partisipasi aktif semua pihak, kawasan industri ini diharapkan mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di Bumi Bersujud. (San/Red)