Nusawarta.id – Banjarmasin. Menjelang Pilkada 2024 yang akan digelar pada bulan November mendatang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengambil langkah proaktif dengan melibatkan 16 perguruan tinggi dan 2 fakultas dalam upaya pengawasan partisipatif.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerjasama antara Bawaslu Kalsel dan kalangan akademisi ini menjadi titik terang baru dalam menegakkan integritas pemilihan umum di daerah ini. Rabu (08/5/2024)
Ketua Bawaslu Kalsel, Aries Mardiono, menyoroti pentingnya peran aktif masyarakat dalam memastikan proses demokrasi berjalan dengan lancar.
“Dengan dukungan dari kalangan akademisi, kami berharap kesadaran akan pentingnya pengawasan dari masyarakat akan semakin meningkat, sehingga Pilkada di Kalsel dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan rakyat,” ujarnya.
Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A, menyambut baik inisiatif ini, sementara Dekan Fisip ULM Banjarmasin, Prof. Dr. H. Budi Suryadi, S.Sos., M.Si, menekankan pentingnya pengisian ruang politik dengan pengawasan partisipatif. MoU ini bukan hanya tentang penelitian dan pendidikan, namun juga tentang pemanfaatan bersama sumber daya dan sarana demi memastikan integritas Pilkada.
Nota kesepahaman tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari pendidikan dan penelitian hingga dukungan sosialisasi dan peningkatan partisipasi masyarakat. Diharapkan, kerjasama ini tidak hanya berdampak pada Pilkada 2024, tetapi juga meninggalkan warisan berharga dalam memperkuat demokrasi lokal. (San/Red)