Nusawarta.id – Jakarta. Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) secara resmi mengukuhkan pengurus pusat untuk masa bakti 2024-2029 dalam sebuah acara yang digelar di Hall Dewan Pers, Jakarta, kamis (26/09/2024).
Acara ini juga diwarnai dengan pelantikan pengurus Perkumpulan Pemimpin Redaksi Media Siber Indonesia (Forum Pemred SMSI) yang bertujuan memperkuat peran media siber dalam dinamika pers di Indonesia. Dalam Konvensi Nasional SMSI 2024 yang mengusung tema “Mengukuhkan Keberagaman dalam Kebersamaan,” tekad SMSI untuk memperkuat pilar kebebasan pers kembali ditegaskan.
Firdaus, Ketua Umum SMSI, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga independensi media, khususnya dalam era digital yang semakin kompleks.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga standar pers sesuai pedoman Dewan Pers,” ucap Firdaus, seraya menggarisbawahi peran SMSI sebagai organisasi media daring terbesar di dunia, dengan lebih dari 3.500 anggota yang tersebar di 34 provinsi.
Firdaus menekankan pentingnya membangun iklim media yang sehat dan kompetitif, serta peran media dalam menjaga demokrasi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto selama lima tahun ke depan. Menurutnya, SMSI adalah kekuatan yang tak bisa dianggap remeh, mengingat semakin besarnya peran media siber dalam menyediakan informasi kepada publik.
Pelantikan ini juga menandai dimulainya berbagai program strategis SMSI, yang akan diawali dengan penandatanganan MOU dengan sejumlah kementerian dan lembaga. Program-program tersebut akan disebarluaskan hingga ke tingkat provinsi, di mana pengurus SMSI daerah diharapkan dapat berperan aktif dalam implementasinya.
Pada kesempatan tersebut, Firdaus didampingi oleh jajaran pengurus lainnya, seperti Sekjen Makali Umar dan Bendahara Iwan Jamaluddin, serta hampir 100 pengurus lengkap. Dewan Pembina SMSI diisi oleh tokoh-tokoh berpengaruh, seperti Jenderal (Purn) Dudung Abdurrahman, dan Dewan Pertimbangan dipimpin oleh Irjen (Pol) Benny Jozua Mamoto. Selain itu, Dewan Pakar yang diketuai oleh Prof. Dr. Yudhi Chrisnandi, mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, turut diperkuat oleh akademisi, doktor, dan tokoh militer.
Salah satu anggota Dewan Pakar, Dr. Anton Permana, S.IP., MH., menyatakan bahwa SMSI adalah aset berharga bagi bangsa ini dalam menghadapi tantangan demokrasi di masa depan. Dengan jumlah anggota yang luar biasa, Anton merasa bangga dapat berkontribusi dalam perjalanan besar SMSI menuju masa depan yang lebih demokratis dan terbuka.
Dengan kepengurusan yang lengkap dan berbagai program inovatif, SMSI siap melanjutkan perannya sebagai garda terdepan dalam menjaga kebebasan pers dan memperkuat demokrasi di Indonesia. (San/Red)