Nusawarta.id-Batulicin. Menilik laman resmi Media Center Tanah Bumbu, mc.tanahbumbukab.go.id. Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kabupaten Tanah Bumbu(Tanbu) kunjungan kaji tiru ke Kota Surabaya. Jumat (8/12/2023).
Kunjungan kaji tiru tersebut di pimpin Asisten Pemerintahan dan Setda Tanbu, Eka Saprudin. Turut serta Inspektur Yulian Herawati, Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Tanbu, Seno Aji bersama jaksa lainnya, serta dari Polres Tanah Bumbu dan dua orang jurnalis.
Kedatangan tim tersebut, disambut Inspektur Pembantu Khusus (Irbansus) Kota Surabaya, Tatang Imawan.
Bersama Inspektur Pembantu, Eko dan Tim Saber dari Polresta Kota Surabaya, Aiptu Eko serta Polres Tanjung Perak, Sugeng di Kantor Inspektorat Kota Surabaya.
Saber Pungli di Kota Surabaya terbentuk pada 2017 lalu dan sempat menindak dua kasus pungli, seperti kasus oknum Lurah yang memungut uang dari PKL sebesar Rp 600.000 hingga oknum tersebut diberhentikan dan diproses hukum, namun setelah itu kini lebih banyak ke pencegahan.
Menyikapi hasil kaji tiru tersebut, ketua II Satgas Saber Pungli Tanbu, Eka Sapruddin, menyebutkan apa yang disampaikan oleh tim Saber Pungli Kota Surabaya, sangat menarik. Ada beberapa hal yang akan diadopsi terutama pada bagian pencegahan.
Tujuan dari Kaji tiru ini, diakuinya memang untuk menambah wawasan apa yang dilakukan saber pungli di Surabaya. Pencegahan dan apa yang dianggap bisa diterapkan di Tanbu, akan diterapkan ditambah penguatan koordinasi.
“Studi kaji tiru ini penting kita laksanakan dan ini sebagai upaya kita belajar apa yang tidak ada di kita, bisa ditiru. Kita juga bisa memperbanyak sosialisasi dan bidang pelayanan publik seperti yang dijalankan di Kota Surabaya,” katanya.
Masukan paling penting juga dalam kaji tiru ini adalah memaksimalkan peran 3 pilar (Polres, TNI dan Pemerintah) hingga tingkat paling bawah.
Inspektur Tanbu, Yulian Herawati, menambahkan kedepan timnya akan memaksimalkan kinerja dari tim Satgas ini. Apa yang telah didapatkan dari hasil studi tiru ini bisa di implementasikan di Bumi Bersujud.
“Kita upayakan pencegahan dan sosialisasi di bidang pelayanan. Terutama yang bersentuhan dengan masyarakat. Begitu juga di sekolah-sekolah juga menjadi perhatian yang rawan terjadi pungli serta di tingkat kecamatan dan desa,” pungkasnya. (Ha/Red).