Duh, 6 Kecamatan dan 32 Desa Terendam Dampak Banjir Kalbar

  • Bagikan

Nusawarta.id-Ketapang. Sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Ketapang terjadi banjir akibat hujan deras yang mengguyur sehingga menyebabkan sungai di sekitar pemukiman warga meluap setinggi 2,5 meter.

Menteri Sosial Republik Indonesia Ibu Tri Rismaharini melakukan kunjungan peduli banjir dengan mendirikan Posko Darurat Bencana Banjir di Kecamatan Sandai kabupaten Ketapang. Selasa,12/12/2023.

Banjir yang merendam beberapa 6 Kecamatan/32 Desa kini mulai surut namun untuk wilayah yang berada di pesisir terpantau air masih bertahan.

Kepala Pelaksana BPBD Kab.Ketapang Yunifar purwantoro bersama Camat dan TNI, POLRI mendampingi kunjungan tersebut.

Sejumlah bantuan logistik untuk korban banjir pun sebelumnya sudah di sampaikan ke masing-masih Kecamatan dan akan di salurkan melalui Desa setempat.

Saat mengunjungi korban banjir, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan bahwa, “bantuan sudah di berikan sejak akhir November lalu, antara lain alat dapur 20 paket, selimut 100 lembar, kids wear 24 paket, kasur 25 lembar, lauk pauk siap saji 200 paket, kompor gas 150 unit, pampers 5 dus, sandang dewasa 110 paket, dan sandang anak 80 paket serta menyalurkan 800 makanan siap saji”.

“Untuk melayani masyarakat, Kemensos membangun lumbung sosial di beberapa wilayah,” tambahnya.

Menariknya, Mensos Risma juga disambut oleh anak-anak korban bencana banjir dengan penuh kegembiraan.

“Rumahnya kena air? tidur dimana? tidurnya di loteng ya?” tanya Mensos. Anak-anak itupun tertawa dan bahagia karena Mensos sekaligus memberikan hadiah berupa mainan dan sejumlah makanan ringan.

Camat Sandai, Markus mengatakan, jumlah masyarakat terdampak sebanyak 11.565 jiwa. Selain itu banjir mengakibatkan sejumlah prasarana juga turut terendam antara lain 3.861 unit rumah, 3 unit pasar, 12 unit sarana pendidikan, 6 unit sarana kesehatan, 15 unit sarana ibadah, 2 unit kantor desa, 1 unit kantor BUMdes, dan 2 unit gedung lainnya.

Baca Juga  Aturan Baru 2024 Terkait Pembelian Gas Subsidi 3 Kg, Memberatkan Rakyat.

“Saat banjir mencapai puncaknya, sebagian besar warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau tempat lain yang aman,” ungkapnya”.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Yunifar mengatakan saat ini kondisi banjir dalam status pemulihan.

“Banjir terjadi mulai 23 November 2023 kemudian pada 28 November 2023 ditetapkan tanggap darurat,” kata Yunifar.

Sesuai ketentuan, tanggap darurat berlangsung 14 hari, sehingga status tanggap darurat berakhir pada 11 Desember 2023″, imbuhnya.

Namun tetap waspada di kawatirkan banjir akan kembali naik karena potensi hujan di wilayah kabupaten Ketapang masih cukup tinggi.

Pewarta: Syukron Muhammad
Editor: Ahmad Jauhari

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *