Nusawarta.id – Martapura. Puluhan orang dari LSM Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Kalsel mengeruduk kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Banjar pada hari Kamis (22/02/2024). Mereka menuntut agar Kejari membongkar dugaan korupsi yang terjadi di Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Banjar.
Koordinator lapangan (korlap) aksi unjuk rasa, Akhmad Husaini, berorasi agar Kejari mengusut dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pembangunan Puskesmas Sungai Tabuk tahun 2023 yang menjadi tanggung jawab Dinkes Banjar.
“Proyek yang menelan dana lebih dari 10 Miliar Rupiah terindikasi terjadi pengaturan proyek, dengan pelaksana adalah CV. Sukmaha Borneo Mandiri,” ucap Husaini.
Korlap aksi menduga dugaan pekerjaan proyek tersebut tidak sesuai spesifikasi teknis. Ini terlihat dari hasil Inspeksi Mendadak (Sidak) pihak DPRD Kabupaten Banjar beberapa waktu lalu.
“Kami akui Kejari Kabupaten Banjar adalah pendamping dalam proyek pemerintah. Namun sebagai pendamping tidak boleh menutupi adanya dugaan tindak pidana korupsi. Apalagi korupsi merupakan Extra Ordinary Crime yang mencuri dana dari hasil pajak masyarakat,” tambah Husaini.
KAKI Kalsel juga menuntut pengusutan dugaan kecurangan pembangunan proyek pembangunan Pustu dari Dinsos Kabupaten Banjar yang isunya ada monopoli.
Selain dugaan korupsi, KAKI Kalsel juga meminta kasus penganiayaan yang dilakukan oleh isinial M (49 Tahun) asal Gambut Kelurahan Gambut Barat bisa diselesaikan melalui Restorative Justice karena hanya terjadi kesalahpahaman serta korban hanya luka ringan.
Menanggapi tuntutan tersebut, Kasi Intelijen Kejari Kabupaten Banjar, Samuel S.H. mengaku akan melakukan penyidikan lebih lanjut terhadap dugaan kasus korupsi yang KAKI Kalsel tuntut. (Arm/Red)
Respon (1)