Nusawarta.id – Turnament All England merupakan salah satu ajang bergengsi badminton, yang telah diadakan sejak tahun 1899 di negara Inggris. Tahun ini, tunggal putra Indonesia mampu berjaya karena menciptakan All Indonesian Final.
Mengutip instagram resmi PBSI pada Minggu (17/3/2024), Anthony Sinisuka Ginting bertanding duluan melawan Christopher Popov dari Perancis. Sempat kalah di game pertama 19-21, Ginting membalas di game kedua dan ketiga dengan kemenangan 21-5 dan 21-11.
Selanjutnya giliran Jonathan Christie melawan andalan India, Lakshya Sen. Membuka pertandingan dengan baik, Jojo, sapaan akrabnya mampu menang dengan 21-12. Namun di game kedua giliran Lakshya Sen yang menang dengan 10-21. Di game penentuan, Jojo yang terkenal ulet akhirnya mampu mengakhiri pertandingan dengan menang 21-15.
Kemenangan kedua tunggal putra andalan itu membuat terjadinya All Indonesian Final di turnamen All England. Capaian ini mampu mengulangi kesuksesan tunggal putra Indonesia pada 30 tahun yang lalu.
Selesai pertandingan, Ginting mengucapkan kegirangannya atas kemenangannya di semifinal.
“Saya bersyukur dan senang, bukan hanya karena menang saja, tetapi bisa mengatur semuanya dengan baik di lapangan,” tutur Ginting.
Senada dengan itu, Jonathan Christie juga mengungkapkan kesenangannya mampu tembus final All England.
“Saya berjuang saja, karena hasilnya Tuhan yang menentukan. Jadi yang saya pikirkan hanya melakukan yang terbaik,” kata Jojo.
Ekspresi syukur juga ditunjukkan oleh Coach (pelatih) Tinggal Putra, Irwansyah. Setelah Jojo berhasil menang, Irwansyah terlihat bersujud di pinggir lapangan. Nantinya ketika di final Coach Irwansyah tinggal menikmati pertandingan, sambil melihat siapa anak didiknya yang akan menjadi juara All England. (Arm/Red)
