Nusawarta.id – Palembang. Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM Nusantara), yang merupakan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari seluruh Indonesia, menggelar Temu Nasional (TEMUNAS) ke-XIV di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Acara ini dibuka di Kampus UIN Raden Fatah pada Selasa (30/7/2024).
TEMUNAS ke-XIV adalah forum pertemuan BEM seluruh Indonesia untuk menumpahkan gagasan serta buah pikiran dari masing-masing daerah, sekaligus untuk memilih Koordinator Pusat dan jajaran tingkat daerah yang akan menakhodai BEM Nusantara selama satu periode ke depan.
Namun, Koordinator Nusantara Pulau Kalimantan BEMNUS, Agung Syahrir, menyayangkan kegagalan Panitia Pelaksana dan Pengurus Pusat BEMNUS dalam mengawal forum ini.
“Forum TEMUNAS BEMNUS ke-14 yang telah dilaksanakan sangat jauh dari mencerminkan intelektualitas mahasiswa dan tidak representatif dari Badan Eksekutif Mahasiswa,” ujar Agung.
Agung menilai forum yang berlangsung tidak sesuai dengan mekanisme persidangan dan melanggar aturan persidangan yang berlaku. Forum TEMUNAS baru dimulai pada Kamis (1/8/2024) sekitar pukul 02.00 WIB di Asrama Haji Kota Palembang dan selesai pada hari yang sama sekitar pukul 05.00 WIB.
Menurut Agung, forum TEMUNAS kali ini sangat sarat akan kepentingan dan tidak menghasilkan apapun. Acara yang tidak jelas dan mekanisme forum yang sarat kepentingan membuatnya tidak mampu merumuskan ide dan gagasan yang dapat menjadi lokomotif pergerakan mahasiswa maupun BEM seluruh Indonesia di bawah naungan BEM Nusantara.
“Seharusnya hasil dari TEMUNAS BEM Nusantara dapat merumuskan ide dan gagasan yang dapat menjadi lokomotif pergerakan mahasiswa maupun BEM seluruh Indonesia yang berada di bawah naungan BEM Nusantara, namun malah tidak menghasilkan apapun,” tegas Agung.
Berdasarkan hasil konsolidasi, BEM Nusantara Kalimantan menolak hasil TEMUNAS ke-XIV di Palembang dan meminta agar pelaksanaan TEMUNAS BEMNUS dilaksanakan ulang.
“Kami ingin agar BEM Nusantara menjadi aliansi pergerakan BEM seluruh Indonesia yang kembali kepada kepentingan rakyat, bukan kepentingan golongan. Maka kami meminta agar pelaksanaan TEMUNAS dilaksanakan ulang,” tutup Agung.
Resepsi pelantikan yang digelar di Asrama Haji Kota Palembang berlangsung dengan penuh khidmat, meski diwarnai dengan protes dari beberapa delegasi. Para tamu undangan, yang terdiri dari berbagai perwakilan BEM se-Indonesia, dihibur dengan berbagai penampilan seni dan budaya Sumatera Selatan, yang menambah keakraban di antara para peserta.
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting dan pejabat daerah, yang memberikan dukungan penuh terhadap keberlangsungan forum ini. Meskipun demikian, adanya ketidakpuasan dari beberapa pihak menandakan perlunya evaluasi dan perbaikan dalam pelaksanaan TEMUNAS berikutnya. (Zul/Red)
