Nusawarta.id – Batulicin. Meningkatnya laporan masyarakat mengenai aliran kepercayaan yang meresahkan memicu peningkatan kewaspadaan di Tanah Bumbu. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya, terutama terkait aktivitas keagamaan atau kepercayaan yang mencurigakan.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Tanah Bumbu, melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, H. Eka Safrudin, dalam Rapat Koordinasi Penganut Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) yang digelar di Ruang Rapat Kejaksaan Negeri Tanah Bumbu, pada Selasa (22/10/2024).
Eka Safrudin menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam melaporkan setiap aktivitas yang dianggap mencurigakan. Laporan tersebut dapat disampaikan langsung kepada aparat pemerintah setempat atau tim Pakem agar dapat segera ditindaklanjuti.
“Kerja sama antara pemerintah, aparat, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menangani aliran yang meresahkan, sehingga tercipta masyarakat Tanah Bumbu yang damai, tentram, dan rukun dalam menjalankan kehidupan beragama,” kata Eka.
Selain itu, Eka juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak yang akan diadakan pada November 2024. Ia meminta agar masyarakat turut berperan aktif dalam menjaga keamanan dan memantau situasi di lapangan.
“Jika ada hal-hal mencurigakan, segera laporkan melalui jalur hierarki, baik itu kepada kepala desa maupun camat, agar Pilkada dapat berjalan dengan aman dan lancar,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kajari Tanbu Dinar Kripsiaji menyampaikan bahwa meskipun Pilpres dan Pileg Serentak 2024 telah berjalan dengan sukses, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan. Potensi konflik terutama muncul dari persaingan antara dua calon atau lebih.
“Meskipun Tanah Bumbu memiliki calon tunggal, bukan berarti tidak ada potensi konflik, terutama dari pihak yang tidak memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam kontestasi Pilkada,” ujar Dinar.
Dinar juga mengingatkan bahwa isu agama dan kepercayaan sangat rentan digunakan sebagai alat provokasi dalam konteks politik. Meski hingga saat ini belum ada indikasi aliran kepercayaan yang terkait langsung dengan simpatisme Pilkada, aliran-aliran yang dimodifikasi untuk menyimpang tetap menjadi perhatian serius.
“TNI dan Polri terus memantau setiap ancaman terkait aliran kepercayaan yang menyimpang,” pungkasnya.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas dan kedamaian di Tanah Bumbu, khususnya menjelang Pilkada serentak yang akan datang. (Ma/Red)