Terungkap! Kades Durian Bungkuk Sebut Dugaan Tambang Emas Niat Buat Sumur, Ketua IMM Kalsel: Pernyatan Kemunafikan

  • Bagikan

Nusawarta.id – Tanah Laut Perkembangan proses hukum dugaan tambang emas di Desa Durian Bungkuk Kab. Tanah Laut terus berjalan di Polres Tanah Laut. Korban yang didampingi aktivis mahasiswa dari HMI dan IMM Kalimantan Selatan menemui Kapolres Tanah Laut AKBP Muhammad junaeddy Johnny, S.I.K.,M.H di Ruang Kerja Kapolres, Senin (29/04/2024).

Pertemuan berlangsung kurang lebih selama 45 menit, turut serta hadir dalam pertemuan tersebut Wakapolres Kompol Andri Hutagalung, S.AB., MAP dan Kasat Intelkam.

Korban melalui IMM dan HMI kalsel memaparkan secara akademik kepada Kapolres Tanah laut terhadap laporan yang sedang dalam proses penyidikan, termasuk bukti foto dan Video lubang dugaan tambang Emas, berdasarkan pengakuan diduga kuat para pekerja memiliki Pemodal dan Backing (dukungan) kuat sehingga berani bekerja, termasuk rekaman pengakuan setoran kepada Instansi tertentu, serta dugaan ada upaya tidak profesional dan netralnya Proses Penyidikan.

Keterangan Foto: Kondisi Terkini Galian Diduga Tambang Emas Ilegal yang telah diberikan Police Line oleh Polres Tanah Laut.

Kapolres Tanah Laut dalam penyampaiannya kepada rombongan pelapor yang tergabung dalam organisasi HMI dan IMM Kalimantan Selatan berjanji akan mengawal proses penyidikan ini termasuk jika ada oknum polri terlibat, maka akan ditindak tegas sebagaimana disampaikan oleh Abdi Aswadi selaku Ketua Umum HMI Kalsel ketika diwawancari awak media setelah Pertemuan usai.

Menurut Abdi, Dalam proses yang sedang berjalan ini, terdapat pemberitaan melalui laman media, bahwa Kepala Desa Durian Bungkuk Muhammad Fathurrahman menyatakan niat awalnya dugaan tambang emas tersebut adalah membuat sumur “Awalnya warga kami ini menggali sumur, ditemukan ada batu indikasinya mengandung emas” demikian ucap Kepala Desa Durian Bungkuk dikutip dari lenterakalimantan pada tanggal (29/04/2024).

Saat ditanyakan oleh awak media perihal tanggapan Pelapor terhadap pernyataan Kades tersebut “Pernyataan kades penuh dengan kebohongan, masak ada gali sumur sebesar itu terus bikin lubangnya dari pagi sampai malam dan yang bekerja siang malam berbeda dan yang aneh kalo memang sumur, kenapa pekerja harus kabur dari Durian Bungkuk dan panggilan Penyidikan tidak dipenuhi” tanya Pelapor bernama Zainul.

Baca Juga  Kolaborasi PB HMI dan Menkominfo: Mencetak Generasi Cakap Digital Melalui Digital Talent Scholarship

Lebih lanjut ia menambahkan, bahwa Kades sejak awal tidak ada ketegasan dan Cenderung menyalahkan kenapa baru dilaporkan Sekarang setelah Pemodal sudah keluar banyak Biaya karena dipertegas Kades, dirinya juga membiayai pekerjaan Lubang Emas Milik Saudaranya “sejak saya datang ketempat Kades dia bilang kenapa baru sekarang bilang orang sudah keluar modal banyak, Kades mengakui membiayai lubang Saudaranya jadi tau biayanya sudah banyak” Tambah Mas Zainul sapaan akrabnya.

Keterangan Foto: Gabungan Pengurus HMI, IMM Kalsel serta perwakila korban mengabarkan kejadian ini ke kepala desa Durian Bungkuk, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, 05/04/2024. (Foto: Akb/Nusawarta)

Ketua Umum IMM Kalimantan Selatan menyatakan bahwa Pernyataan Kades Durian Bungkuk itu Penuh Kemunafikan, “waktu kami advokasi awal ke Kantor Desa, Kades mengiyakan itu menggali untuk mencari emas, kok bisa buat skenario gali sumur, maka saya katakan pernyataan Kades tersebut penuh Kemunafikan” ucap Feri Setiadi dengan nada tegas.

Ditambahkan oleh Abdi Aswadi Ketua Umum HMI Kalsel, Narasi bahwa ini akan ada dibuat argumentasi hukum sebagai sumur sudah masuk dalam kajian akademik HMI dan IMM, terlebih saat korban membubarkan aktivitas pekerja sekitar 00.15 Wita Salah Satu orang yang berada disana mengatakan bahwa dia memiliki Backing (dukungan) yang kuat dan akan menghadapi pelapor sampai manapun, semakin menguatkan ada indikiasi ada tokoh Intelektual di dalam skenario sumur ini.

“Berdasarkan Kajian akademik dan studi lapangan yang telah dilakukan HMI dan IMM maka saya membenarkan bahwa Pernyataan kades Durian Bungkuk sangat Munafik dan itu pasti ada tokoh intelektualnya.” Tegas Abdi Aswadi. (Akb/Red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *