Nusawarta.id – Banjarbaru. PT. PLN Indonesia Power PLTU Asam-Asam merupakan salah satu pembangkit terbesar yang dimiliki PT. PLN di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, dengan kapasitas total 4 x 65 Mega Watt (MW). Tahun 2024 mendatang rencananya kapasitasnya akan meningkat pesat, karena mulai beroperasi unit 5 dan 6 yang kapasitasnya sebesar 2 x 100 MW.
Salah satu primadona kelistrikan di Pulau Kalimantan ini merupakan objek vital yang perlu dijaga dengan baik, guna memastikan kelancaran pelayanan listrik bagi masyarakat di Provinsi Kalsel, Kalteng, hingga Kaltim. Salah satu langkah yang diambil PTLU Asam-Asam adalah bekerjasama dengan Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kalsel, yang diatur dalam Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
Kabinda Kalsel, Brigjen Pol Nurullah, S.H., M.H. menjelaskan isi MoU tersebut, yakni bertanggungjawab dalam upaya pencegahan dan deteksi dini disertai penyelesaian, terhadap adanya Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) di bidang ketenagakerjaan. Selain itu juga dilaksanakan pertemuan secara berkala, seperti Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang dilaksanakan pada hari ini (29/12/2023) di Kota Banjarbaru, dengan menghadirkan kedua belah pihak untuk membahas isu terkini.
“Kami telah melaksanakan pendampingan kepada PLTU Asam-Asam guna menciptakan iklim yang kondusif dalam rangka pembangunan program strategis bidang kelistrikan di wilayah Provinsi Kalsel” tambahnya dalam sambutan acara Monev.
Brigjen Pol Nurullah mengapresiasi PLTU IP Asam-Asam atas sinergi yang dinilai sangat sukses sejak awal hingga saat ini. Hal tersebut tidak terlepas dari komunikasi, koordinasi dan kolaborasi yang baik antar petugas di setiap lini. “Semoga dengan adanya rapat Monev kali ini dapat kembali meningkatkan kinerja kita untuk mengabdi kepada Negara dalam hal pengamanan dan pembangunan program strategis bidang kelistrikan,” ujar Kabinda Kalsel.
Sementara itu, Manajer PLTU Asam-Asam, Arry Pribadi S.T. sangat berterimakasih atas kerja sama yang baik dan efektif yang telah dijalankan bersama Binda Kalsel, sehingga PLTU Asam-Asam dapat beroperasi dengan aman, berproduksi sesuai target, serta mendukung sistem jaringan di Pulau Kalimantan.
“Kami berharap di tahun 2024, objek vital kelistrikan ini dapat terus beroperasi tanpa gangguan dari pihak eksternal. Ke depannya kita perlu terus sama-sama bersosialisasi kepada seluruh pihak untuk ikut membantu kelancaran sistem kelistrikan yang ada saat ini”, kata Arry menutup sambutan. (Arm/Red)
