Dai Muda Inspiratif Banua Harap Pilkada Jadi Momentum Persatuan, Bukan Permusuhan

  • Bagikan

Nusawarta.id – Banjarmasin. Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 yang akan berlangsung Rabu (27/11/2024), tokoh agama terkemuka, Ustadz H. Ilham Humaidi, menyampaikan pesan damai kepada masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel). Pimpinan Majelis As-Shofa Banjarmasin itu mengimbau warga untuk menjaga kedamaian dan memanfaatkan hak pilih sebagai bentuk tanggung jawab moral dan demokrasi.

Guru Ilham, yang dikenal sebagai dai muda inspiratif di Kalsel, memiliki rekam jejak pendidikan yang patut diapresiasi. Beliau memulai pendidikannya di Pondok Pesantren Darussalam Martapura dan melanjutkan ke Pondok Pesantren Al-Muhajirin Banjarmasin. Di dua lembaga tersebut, beliau mendalami ilmu tafsir, hadits, fiqih, dan bahasa Arab.

Tidak berhenti di pesantren, Guru Ilham melanjutkan studinya di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, mengambil jurusan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam. Selain menyelesaikan gelar sarjana dan magister, beliau aktif dalam berbagai organisasi, seperti Dewan Mahasiswa dan Lembaga Dakwah Kampus, yang turut membentuk kemampuan kepemimpinan dan komunikasi beliau.

Dalam ceramahnya di Pengajian Pemurus Dalam, Banjarmasin, Senin (25/11/2024), Guru Ilham mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama proses Pilkada berlangsung.

“Pilkada bukan ajang untuk saling bermusuhan, melainkan momentum untuk menentukan pemimpin terbaik. Jangan sampai perbedaan pilihan memecah belah persatuan kita. Tetap jaga ukhuwah, saling menghormati, dan berdoa agar terpilih pemimpin yang amanah,” ujar beliau dengan penuh semangat.

Guru Ilham juga menekankan pentingnya menggunakan hak pilih sebagai kontribusi nyata dalam demokrasi. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak golput, karena setiap suara memiliki peran besar dalam menentukan masa depan daerah.

Guru Ilham mengingatkan bahwa perbedaan pilihan dalam Pilkada adalah hal yang wajar dan tidak seharusnya menjadi pemicu konflik.

Baca Juga  Perpindahan Markas Polda Kalsel, Kapolda: Langkah Strategis Meningkatkan Pelayanan Kepolisian

“Perbedaan pilihan itu hal biasa, jangan sampai perbedaan merusak persaudaraan dan persatuan. Pilkada ini adalah pesta demokrasi yang harus kita rayakan dengan kedamaian dan keberkahan,” tegasnya.

Ia juga meminta masyarakat untuk menghindari fitnah, ujaran kebencian, dan provokasi, terutama yang melibatkan isu agama, suku, atau golongan. Guru Ilham berharap agar semua pihak dapat menjaga integritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan selama proses Pilkada berlangsung.

Guru Ilham menutup tausiyahnya dengan doa agar pemimpin yang terpilih nantinya dapat membawa perubahan dan keberkahan bagi Banua.

“Siapapun yang dipilih masyarakat, itu adalah amanah yang harus dijalankan dengan baik. Semoga pemimpin kita nantinya mampu peduli terhadap kebutuhan rakyat dan membawa kebaikan untuk semua,” ungkapnya.

Dengan pesan damainya, Ustadz H. Ilham Humaidi kembali menegaskan pentingnya peran agama sebagai penyejuk di tengah dinamika politik. Beliau menginspirasi masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas dan bertanggung jawab, demi mewujudkan Pilkada yang aman, damai, dan penuh keberkahan. (San/Red)

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *