Nusawarta.id – Proyek mercusuar (Ibu Kota Negara) pemerintahan Jokowi-Ma’ruf hingga saat ini masih sepi investasi asing, namun IKN telah memegang 300 surat atau letter of intent (Lol) dari para investor.
Progress investasi asing di IKN ini langsung disampaikan Jokowi pasca menghadiri kegiatan APEC CEO Summit di Francisco, Amerika Serikat.
“Sampai saat ini belum ada, tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk, kita lihat saja nanti, pasti akan masuk”- Presiden RI, Joko Widodo pada Kamis, (16/11/2023), dalam (Youtube: Sekretariat Presiden).
Setidaknya ada dua alasan mengapa hingga saat ini tertutupnya keran investor asing untuk proyek mercusuar ini, yakni pertama, keberlanjutan proyek IKN sangat bergantung pada hasil pemilu 2024, kedua, menurut Sonny B. Harsono IKN hingga saat ini masih belum memiliki feasibility study.
Sudah menjadi rahasia umum, apakah proyek IKN ini akan berlanjut atau mangkrak sangat ditentukan oleh hasil pemilu 2024. Setidaknya ada satu paslon yang akhir-akhir ini menunjukkan ketidaksukaannya terhadap proyek IKN ini, yakni Anies Baswedan, bahkan dirinya baru-baru ini mengkritik keras terhadap proyek kebanggaan Joko Widodo ini.
Saat menghadiri Dialog Terbuka di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu, (22/11/2023), Anies beranggapan bahwa tujuan awal pemindahan IKN adalah agar melahirkan “pemerataan”, akan tetapi menurutnya tujuan ini tidak nyambung, pasalnya ia menilai pembangunan IKN ini justru melahirkan ketimpangan baru di Indonesia. (Youtube: Kompas.com)
Sedangkan, Sonny B. Harsono menilai mengapa investor asing masih belum berminat masuk ke proyek IKN ini, dikarenakan hingga saat ini IKN masih belum memiliki studi kelayakan atau feasibility study. Sony menjelaskan bahwa feasibility study ini merupakan faktor kunci bagi para investor untuk dapat memperoleh suntikan dana dari bank-bank, jika feasibility study ini tidak ada maka pihak perbankan tidak akan mencairkan dana demi kebutuhan investor. (CNBC Indonesia)