Batulicin – Nyaris jarang tampil di depan publik, Haji Isam justru menyapa dan hadir dengan bantuan dan karya untuk seluruh warga di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan jiwa sosialnya.
Bukan karena dia warga Desa Bersujud, sebuah nama wilayah di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, bila kemudian Kasrafiah meletakkan wajahnya di atas sajadah yang terhampar.
Sujud itu adalah wujud syukurnya atas anugerah yang diterimanya yang sungguh tak dinyana sebelumnya. Nama Kasrafiah masuk dalam daftar warga desa itu yang berangkat ke Tanah Suci untuk menjalani ibadah umrah, secara gratis.
“Saya sangat senang bisa ikut umrah,” Ungkapanya.
Kasrafiah tentunya tidak sendiri. Dia bergabung dengan ratusan orang lainnya yang mendapatkan kesempatan untuk menjadi “haji kecil” sebutan umum bagi mereka yang berumrah.
Bersama jemaah lainnya yang berangkat pada Februari 2023 lalu, setidaknya sudah sekitar 800 orang yang mendapatkan kesempatan yang luar biasa ini sejak September 2022 tahun lalu.
“Umroh Bersama Jhonlin Group” adalah program rutin yang digagas oleh kelompok usaha Jhonlin. Program ini telah berlangsung sejak beberapa tahun silam. Bahkan sebelum dihantam pandemi Covid-19, pada 2018, kelompok usaha milik Haji Isam, sapaan akrab untuk Andi Syamsuddin Arsyad, pendiri Jhonlin Group, ini telah memberangkatkan guru-guru pengajar SMP Negeri 1 Mentewe, Tanah Bumbu.
Ternyata tak hanya guru yang berangkat. Tapi juga keluarga mereka, istri atau suaminya, ikut berangkat umrah. Total para guru yang bertugas mengajar di rentang waktu tahun 1990 hingga 2000, yang telah berangkat menjalani ibadah umrah jumlahnya mencapai 250 orang. Selain itu, Haji Isam juga menyumbang dana segar untuk sekolahnya sebesar Rp 1,5 miliar.
Perjalanan umrah gratis itu teramat membuat warga bahagia. Di sela-sela keberangkatannya, Februari 2023 lalu, Camat Batulicin H Abdul Muis, yang mewakili masyarakat, menghaturkan rasa terima kasih pada Jhonlin Group yang menyelenggarakan program ini.
“Kami mewakili kawan-kawan berterima kasih kepada Jhonlin Group, khususnya Pak Haji Isam,” Ujarnya.
Kemudian doa-doa yang penuh ketulusan hati adalah jawaban dari warga yang telah mendapatkan kemurahan tersebut.
“Semoga beliau selalu diberikan kesehatan dan usahanya semakin berkembang. Semoga di tahun-tahun mendatang warga lain memiliki kesempatan juga melakukan umrah gratis,” kata warga.
Umrah gratis hanyalah satu dari sekian banyak filantropi yang telah dilakukan Jhonlin Group. Melalui yayasannya, Haji Isam Foundation, pihaknya juga mengelola zakat, infak, sedekah (ZIS), wakaf dan charity secara profesional untuk menjangkau berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, hingga bantuan keagamaan untuk masjid, pesantren dan rumah tahfidz. Tercatat pada 2022, ZIS yang dikeluarkan mencapai Rp250 miliar.
Di bagian lain Kabupaten Tanah Bumbu, tepatnya Jalan Kodeco kilometer 2,5, Desa Gunung Antasari, Kecamatan Simpang Empat, berdiri masjid warna putih bernuansa emas di beberapa sisinya itu berarsitektur Timur Tengah berpadu dengan ornamen khas Kalimantan Selatan.
Masjid dua lantai ini berdiri di tanah seluas 1,6 hektar, dibangun Jhonlin Group bersama konsultan PT Graha Cipta Adi Prana dan kontraktor pelaksananya PT Grici Mas dari Jakarta. Orang-orang di sana menyebutnya Masjid Al-Falah, Batulicin.
“Sebutan ini diambil dari nama pusat kota Tanah Bumbu,” kata Ghimoyo, orang dekat Haji Isam. “Masjid ini sangat luas dengan parkiran yang mampu menampung ratusan mobil. Di pelatarannya terdapat kolam ikan cukup besar yang menciptakan suasana segar dan asri.”
Di bidang lainnya, yakni medis, Haji Isam juga membangun sebuah rumah sakit berstandar internasional bernama Marina Permata Hospital. Rumah sakit ini berada di Jalan Kodeco kilometer 03, Gunung Besar Simpang Empat, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Rumah sakit ini berdiri di area seluas 10.000 meter persegi. Pembangunan rumah sakit ini juga menjadi penanda tentang sosok Haji Isam. Bagi dia, semua warga berhak mendapatkan kesempatan mendapatkan pelayanan medis yang baik.
Demikian juga dengan program corporate social responsibility (CSR) yang membantu 1.400 pekerja informal atau perkerja Bukan Penerima Upah (BPU) meliputi nelayan, pedagang kaki lima, fakir miskin dan guru ngaji mendapatkan Program BPJS Ketenagakerjaan.
Seperti yang disampaikan Khalied Abe, kepala program CSR Jhonlin Group, program ini adalah untuk memberikan edukasi pentingnya sebuah perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja informal atau mereka yang bukan penerima upah.
“Selain itu, dengan adanya manfaat yang diberikan dari BPJS Ketenagakerjaan, upaya ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat,” katanya.
Rajiman dan Mutmainah, di antara para pedagang kaki lima yang menerima bantuan BPJS Kesehatan menyatakan terima kasih kepada Jhonlin Group.
“Terima kasih kepada pihak perusahaan yang membantu kami, yang ibaratnya pegawai tanpa gaji. Program bantuan ini sangat baik karena bermanfaat sekali jika suatu saat ada kendala, jadi bisa membantu,” ucap Rajiman.
Langkah Haji Isam dan kelompok usahanya, dalam langkah filantropisnya itu sebagai rasa syukur terhadap semua yang diperolehnya. Berbagi kebahagiaan dan kesempatan untuk hidup yang lebih baik, dengan orang-orang yang meski tidak dikenalnya, tak lain merupakan bentuk kesalehan sosial yang tentu saja layak ditiru oleh orang-orang seperti dia mendapatkan limpahan rezeki yang tak terkira dari Tuhan.