Nusawarta.id – Tanah Laut. SMA Negeri 1 Pelaihari, SDN 2 Bumi Jaya dan SDN 1 Angsau melakukan penandatanganan MoU (Nota Kesepahaman) dengan Yayasan Nayaka, dalam rangka pembinaan Sekolah Adiwiyata, kader konservasi dan pendampingan pengelolaan lingkungan hidup.
Penandatanganan MoU tersebut berlangsung di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kijang Mas Permai area komplek Perkantoran Gagas Pelaihari, pada Jumat (26/04/2024). Tampak hadir perwakilan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Tanah Laut dalam acara tersebut.
Yayasan Nayaka merupakan satu dari enam organisasi lingkungan di Indonesia yang memiliki sertifikasi Eco Event Management Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kepala SMAN 1 Pelaihari Ikhsanul Iman dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari proses menuju Sekolah Adiwiyata tingkat nasional.
“Sekolah Adiwiyata harus bekerjasama dengan beberapa pihak ketiga dan mengimbas sekolah lain dalam pengelolaan lingkungan agar mendapat pengakuan di jenjang Sekolah Adiwiyata yang lebih tinggi” ujarnya.
Sementara itu, Yamadipati, Head Project Operation Nayaka Foundation, menyatakan bahwa organisasinya telah bekerjasama dengan beberapa sekolah di Tanah Laut baik dari jenjang Sekolah Dasar hingga Menengah Atas terkait pengelolaan lingkungan.
Selain pembinaan Kader Lingkungan Yayasan Nayaka juga menginisiasi Gerakan Tanam dan Asuh Pohon yang menyasar anak usia sekolah dasar hingga menengah pertama.
“Sedangkan Gerakan Konservasi Pesisir lebih mengarah pada anak usia sekolah menengah atas karena kegiatannya lebih kompleks” ujar Yama.
Peringati Hari Bumi Dengan Aksi Bersih-Bersih Lingkungan
Setelah penandatangan MoU itu, kegiatan berlanjut dengan aksi bersih-bersih lingkungan dalam rangka peringati Hari Bumi Internasional yang jatuh setiap tanggal 22 April.
Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup pada DPRKPLH Kabupaten Tanah Laut Adi Rahmani berpesan secara khusus agar momen Hari Bumi ini dapat menjadi tonggak perubahan dalam merawat Bumi.
“Jadikan setiap hari sebagai hari Bumi, karena Bumi tempat tinggal kita dari lahir hingga meninggal yang harus terjaga kelestariannya” papar Adi.
Bersih-bersih itu menyasar seluruh bagian depan RTH Kijang Mas Permai, dengan melakukan aksi pilah sampah organik dan non organik. Hasil pengumpulan sampah yang dilakukan untuk selanjutnya diolah sesuai peruntukannya di bank sampah dan area komposting milik DPRKPLH. (Arm/Red)