Nusawarta.id – Kotabaru. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (PLN UIP Kalbagtim) telah berhasil tuntaskan seluruh pembangunan Gardu Induk (GI) 150 kV Tarjun. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan Energize atau pemberian tegangan pertama pada Line ITP-2, Line Batulicin-2 serta satu bay transformer tenaga berkapasitas 30 MVA pada Selasa (30/4/2024).
Dengan ini, maka komitmen PLN UIP Kalbagtim untuk meningkatkan pelayanan sistem kelistrikan semakin andal dan prima di Kotabaru semakin terbukti. Mengingat awal Mei 2024 telah sukses melaksanakan energize pada line 1, yang tak lama kemudian berlanjut pada energize line 2.
Tidak hanya itu, pada saat yang sama PLN juga langsung melakukan pemberian tegangan dan percobaan pembebanan pada sistem instalasi perangkat hubung bagi 20 kV Trafo 1 GI 150 kV Tarjun, setelah sebelumnya telah mendapatkan Rekomendasi Teknik Laik Pemberian Tegangan dan Percobaan Pembebanan (RLB) dalam rangka Pengujian Sistem dari PLN Pusat Sertifikasi (PLN Pusertif).
General Manager PLN UIP Kalbagtim, Raja Muda Siregar menjelaskan bahwa pelaksanaan Energize melalui Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 4 (UPP Kalbagtim 4) selaku direksi pekerjaan bersama dengan PLN Pusertif dan tim terkait lainya berjalan dengan baik, aman dan lancar tanpa mengganggu sistem distribusi eksisting.
“Kini interkoneksi kelistrikan di Kalimantan Selatan khususnya bagi Kabupaten Kotabaru semakin andal dengan dukungan sistem 150 kV yang dapat terdistribusi langsung melalui Gardu Induk Tarjun,” ucap Raja.
Gardu Induk Tarjun Keandalan Sistem Kelistrikan di Kotabaru
Hadirnya gardu induk 150 kV Tarjun akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan bagi masyarakat di Kabupaten Kotabaru. Terdapat sekitar 4.000 pelanggan PLN di kecamatan ini yang tersebar di 9 desa. Dengan begitu, potensi penambahan pelanggan di kawasan ini juga semakin besar, apalagi jika melihat luasan Kelumpang Hilir 281,2 km persegi dan juga jumlah penduduknya yang mencapai 24.915 jiwa.
Ke depannya sebagian besar masyarakat sudah dapat menikmati pasokan listrik dari PLN dengan optimal. Tidak hanya itu, dengan ketersediaan pasokan listrik yang besar akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi di daerah tersebut, sesuai dengan rencana. Salah satunya evakuasi daya untuk men-suplai konsumen tegangan tinggi PT Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk, (PT SMART) dengan kebutuhan daya hingga 20 MVA.
Selain itu adanya rencana sambungan baru untuk perumahan di sekitar GI Tarjun sebesar 10 MVA, yang juga berpotensi untuk meningkatkan pendapatan PLN. Tentunya, pembangunan ini dapat meningkatkan ketersediaan pasokan listrik serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri di kota tersebut.
Raja juga menyampaikan bahwa pentingnya infrastruktur ketenagalistrikan ini sebagai sistem yang saling terhubung untuk interkoneksi Provinsi Kalimantan Timur dengan Provinsi Kalimantan Selatan. Melalui SUTT 150 kV Sei Durian – Tarjun dan SUTT 150 kV Sei Durian – Grogot nantinya sistem kelistrikan di kalsel akan turut berkontribusi bagi kelistrikan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. (Arm/Red)