Nusawarta.id – Jakarta. Presiden Indonesia ke-2, Jenderal Besar TNI (Purn) H.M. Soeharto telah wafat pada 27 Januari 2008 dalam usia 87 tahun. Mungkin tidak banyak anak muda yang mengetahui sosok beliau. Namun siapa sangka, di media sosial X, muncul video Soeharto menyampaikan pesan menjelang masa pencoblosan Pemilu 2024.
Ternyata pesan dari almarhum Soeharto bisa muncul menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI). Hal ini diunggah oleh politikus Golkar, Erwin Aksa di X (twitter), yang hingga hari Kamis (11/04/2024) sudah 4,2 juta orang yang menontonnya.
“Video ini menggunakan AI untuk mengingatkan kita betapa pentingnya suara kita dalam Pemilu yang akan menentukan masa depan, agar harapan rakyat Indonesia terwujud dan sejahtera,” jelas Erwin Aksa melalui akun X @erwinaksa_id.
Sementara itu, video itu memperlihatkan mendiang Soeharto yang tampil dengan batik kuning lengkap, dengan bendera Partai Golkar berada di sisi kirinya.
“Pada 14 Februari 2024, kami akan berkumpul untuk menentukan nasib bangsa kita. Kita akan memilih wakil rakyat yang memiliki kemampuan untuk mendengar dan mewujudkan aspirasi masyarakat,”ucap almarhum Soeharto versi AI.
“Saya Presiden Indonesia yang kedua, mengajak anda untuk memilih wakil rakyat dari Golkar, yang bisa melanjutkan mimpi saya tentang kemajuan Indonesia,” lanjutnya.
Dalam video tersebut juga terucap Presiden Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah melanjutkan mimpinya dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bendungan, bersama para insinyur Indonesia yang hebat.
Sementara itu, reaksi netizen menanggapi video tersebut cukup beragam. Contohnya akun @depapp bereaksi dengan mengatakan “enak jamanku toh’. Ada juga respon dari @kauttpsahabatku yang mengatakan “menurutku ga etis mengedit video buatan tentang seseorang yang udah meninggal”.
Lalu banyak juga yang menyamakan video AI ini dengan film animasi Naruto, yakni salah satu jurus ninja dari tokoh Orochimaru, Edo Tensei. Jurus itu bertujuan untuk menghidupkan orang yang sudah meninggal. (Arm/Red)